Sekarang gemuruh tepuk tangan lebih membahana. Apakah aku tak salah dengar? Di sekolah impian mereka, yang menjadi ekstrakurikuler justru matapelajaran utama seperti bahasa, sains dan matematika.
Karena disoraki dan diberi semangat, lagi-lagi mereka melanjutkan dengan berapi-api...
"PR atau pekerjaan rumah dihapuskan. Semua pekerjaan sekolah diselesaikan di sekolah."
Kelompok itu berhasil menyihir kelas. Saya sendiri awalnya tidak terlalu terkesan dengan hasil diskusi kelompok yang dicap pengacau kelas itu. Bagaimanapun, ketika saya merenungkan kembali hasil diskusi mereka, Â saya malah berdecak kagum dan geleng kepala.
Justru inilah ide yang mendobrak kemapanan selama ini. Bisa-bisanya mereka memikirkan hal seperti itu? Atau ini hanyalah jeritan biasa dari sekelompok remaja yang suka kebebasan dan tak mau dikekang?
Terlepas dari semua itu ada beberapa hal yang dapat dikemukakan:
1) Durasi jam yang mereka tawarkan cukup masuk akal. Jam sekolah yang terlalu panjang dapat kontra produktif kalau tidak diimbangi dengan pengendapan ataupun relaksasi yang cukup. Menurut penelitian, otak seseorang hanya mampu berkonsentrasi selama 30 menit saja, untuk hal yang sangat menarik bisa sampai 40 menit. Selebihnya dari itu, segala materi yang diterima tidak akan diserap dan diterima dengan baik. Otak tidak boleh terlalu lelah.
2) Dimulainya sekolah pada pukul 8 sangat beralasan. Jam sekolah yang terlalu pagi tidak memungkinkan seorang remaja untuk mengalami istirahat yang cukup. Ia juga mungkin akan melewatkan sarapan pagi yang sangat perlu untuk kesehatan tubuh dan sebagai nutrisi penting bagi otaknya. Jam ideal ke sekolah memang antara jam 8 bahkan jam 9 pagi. Beberapa negara maju telah menerapkan hal ini.
3) Tentang status matapelajaran yang terbalik antara matapelajaran utama dan ekstrakurikuler, ini benar-benar sebuah revolusi. Selama ini  anak-anak sekolah "dipaksa" untuk mempelajari bebrapa ilmu yang bukan kegemarannya. Jika sekolah menengah memfasilitasinya untuk mengembangkan dan mempelajari ilmu-ilmu yang disukainya, tentu hal ini sangat hebat.
Lagipula dunia zaman sekarang menuntut pekerjaan yang memiliki spesialisasi dan spesifikasi yang berbasis pada skill dan kompetensi individu. Hal ini menjelaskan mengapa anak-anak dari sekolah menengah kejujuran lebih mudah terserap di lapangan pekerjaan dibanding Sekolah mengah atas/umum.
4) Ini akan menjadi sekolah paling menyenangkan yang pernah ada, dan semua matapelajaran akan diseriusi karena mereka melakukan apa yang mereka senangi.