Mohon tunggu...
Paris Ohoiwirin
Paris Ohoiwirin Mohon Tunggu... Guru - Guru

Menyelesaikan pendidikan terakhir di sekolah tinggi Filsafat Seminari Pineleng, Sulawesi Utara. Gemar membaca dan menulis tema-tema sastra, sejarah dan filosofis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Menghidupkan Orang Mati: Dapatkah Sains Melakukannya?

26 Februari 2023   14:19 Diperbarui: 6 Maret 2023   07:13 1025
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Zombie (pixabay.com/Victoria_Watercolor)

Sejarah dan kontroversi

Ada banyak imajinasi liar yang berseliweran di dalam pikiran manusia. Salah satu imajinasi yang paling absurd adalah menghidupkan kembali orang mati. Sepanjang sejarah manusia, belum ada konfirmasi ilmiah yang meyakinkan bahwa kekuatan sains mampu menghidupkan kembali orang mati. Tindakan di luar nalar ini hanya milik ekslusif tokoh-tokoh religius yang memiliki kekuatan istimewa.  Di dalam Alkitab, dikisahkan bahwa Yesus Kristus melakukan mujizat ini kepada Lazarus yang sudah meninggal tiga hari lamanya.

Agama sendiri memandang bahwa kehidupan dan kematian adalah hal prerogatif Tuhan. Kedaulatan Tuhan ditunjukkan secara mutlak lewat peristiwa kematian. Usaha untuk menghidupkan orang mati sama saja dengan suatu gugatan terhadap kedaulatan dan takdir ilahi.

Namun seperti yang dikatakan sebelumnya, perkembangan sains yang begitu progresif akhir-akhir ini tidak mengenal batas-batas moralitas religius. Batasan-batasan agama dipandang sebagai indoktrinasi yang membatasi potensi nalar manusia dan merupakan suatu limitasi terhadap kekuatan sains. Oleh karena ini ada usaha dari pra ilmuan yang berpikiran liberal untuk "bermain-main dengan takdir" manusia, sebagaimana beberapa percobaan yang tercatat dalam sejarah berikut ini.

Frankeinstein dan Percobaan Andrew Ure

Usaha menghidupkan kembali orang mati terkenal dalam cerita fiksi "Frankeinstein" yang ditulis oleh novelis Inggris, Mary Shelley pada tahun 1818. Di tahun yang sama memang ada percobaan serupa seperti yang digambarkan dalam novel tersebut. Eksperimen ini dilakukan oleh fisikawan Skotlandia sekaligus akademisi Universitas Glasgow Bernama Andrew Ure.

Terinspirasi oleh percobaan Galvani yang dapat membuat gelombang kejut pada kaki katak yang sudah mati ketika dialiri listrik, Andrew Ure mencoba mengaliri listrik pada tubuh mayat yang sudah mati dengan harapan untuk menghidupkan mayat tersebut. Pada masa itu, mayat yang menjadi bahan percobaan para ilmuan adalah tubuh orang yang dihukum mati seperti para perampok dan pembunuh. Hukuman mati yang dikenal saat itu adalah hukum gantung.

Ure memegang dua batang logam yang diisi oleh baterai volta. Baterai itu terdiri dari campuran asam nitrat dan asam sulfat encer. Ure membuat beberapa sayatan di leher, pinggul dan tumit. Ia menancapkan 270 pelat logam yang akan dialiri listrik ke berbagai saraf. Saat listrik dialirkan,  Ure menyaksikan dengan gembira saat tubuh mayat tersebut mengejang, menggeliat, dan bergetar. Deskripsi eksperimen Ure sangat jelas. Dia dengan puitis mencatat bagaimana gerakan kejang menyerupai "gemetar hebat karena kedinginan" dan bagaimana jari-jari "bergerak dengan gesit, seperti pemain biola".

Seluruh percobaan berlangsung sekitar satu jam, namun tidak menunjukkan tanda tanda vital yang berarti, selain kejang-kejang pada tubuh yang telah mati itu. Ure berasumsi bahwa jika kematian tidak disebabkan oleh cedera tubuh (dalam hal ini digantung), ada kemungkinan kehidupan dapat dipulihkan. Tapi, jika eksperimen itu berhasil, itu tidak akan dirayakan karena dia akan menghidupkan kembali seorang pembunuh.

Percobaan Dr. Sergei dengan Autojektornya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun