Mohon tunggu...
Paris Ohoiwirin
Paris Ohoiwirin Mohon Tunggu... Guru - Guru

Menyelesaikan pendidikan terakhir di sekolah tinggi Filsafat Seminari Pineleng, Sulawesi Utara. Gemar membaca dan menulis tema-tema sastra, sejarah dan filosofis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Jerman, Negeri Pemikir dan Penyair

21 Februari 2023   19:42 Diperbarui: 5 Maret 2023   21:25 1344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Bendera Jerman. Sumber: Pixabay.com/Felix Mittermeier)

Jerman adalah salah satu entitas budaya dan politik yang paling berpengaruh dalam sejarah pembentukan modernitas. Negara ini merupakan sumber kebangunan rohani bagi dunia, tetapi sekaligus didapati sebagai pemantik dua perang besar yang paling merusak dalam sejarah. 

Dibandingkan dengan negara-negara pusat kebudayaan besar lain seperti Cina dan India, Jerman hanyalah sebuah negara yang memiliki wilayah teritori kecil.  Walau demikian, sesungguhnya ia memainkan peranan yang sangat vital dalam sejarah manusia.

Jerman barangkali merupakan negara yang paling bertanggungjawab dalam membentuk modernitas, di samping tiga negara terkemuka Eropa lainnya: Italia, Inggris dan Perancis.

Ia dijuluki negeri para penyair dan pemikir. Dan memang keberadaan para pemikir dan penyair yang berlimpah dari tanah inilah yang membentuk dunia modern.

1. Pengaruh dalam bidang teknologi

Pengaruh telak pertama adalah penemuan mesin cetak oleh Johann Gutenberg. Oleh banyak ahli sejarah, penemuan mesin cetak dipandang sebagai temuan terpenting dalam 2000 tahun terakhir. Orang ini memang bukanlah seorang ilmuan cemerlang, ataupun politikus tenar. 

Namun, terobosan teknik yang dilakukannya telah membawa manusia melangkah lebih maju dalam peradabannya. Penemuan mesin cetak telah menyediakan hal paling penting dalam pengembaraan ilmu pengetahuan: Buku cetak. Bukulah yang menjadi wadah transfer ilmu antar pribadi bahkan antar generasi. Di mana-mana muncullah masyarakat ilmiah. 

Pemikiran brilian satu orang dapat diketahui secara cepat dan luas oleh orang lain. Hampir tak ada agen perubahan dalam sejarah yang tak menggunakan jasa mesin cetak. 

Tokoh reformator agama seperti Martin Luther menggunakan mesin cetak untuk menyebarkan dalil-dalilnya melawan Paus. 

Ilmuan berpengaruh seperti Isaac Newton, memublikasikan pemikirannya mengenai gravitasi melalui mesin cetak. Hal yang sama juga berlaku pada tokoh mana pun yang berpengaruh lewat tulisan mereka.

Dalam bidang teknologi, Jerman merupakan kampiunnya. Bentuk teknologi dunia modern saat ini sangat berutang budi pada para insinyur Jerman. Hampir semua mesin utama dalam bidang transportasi disumbangkan oleh warga Jerman.

Karl Benz, dan Nicolaus Otto berperan sangat besar dalam membentuk mesin pembakaran dalam 4 tak. Mereka juga berperan dalam mengusahakan penciptaan mobil modern. 

Mesin ciptaan Otto itu sekarang digunakan hampir di semua kendaraan roda dua dan empat. Benz bahkan didaulat sebagai penemu mobil, walaupun masih ada perdebatan tentang ketunggalan sumbangsihnya, sebab mobil juga diusahakan oleh Henry Ford di Amerika Serikat dan Cugnot di Perancis satu abad sebelumnya.

Mesin-mesin produksi berskala besar di dunia saat ini menggunakan mesin Diesel. Mesin ini ditemukan oleh warga Jerman bernama Rudof Diesel. Mesin Diesel memiliki keunggulan dalam hal pengerahan energi secara masif dan juga penghematan bahan bakar. Mesin ini secara efektif menggantikan mesin-mesin uap yang sebelumnya telah ditemukan oleh warga Britania bernama James Watt. Mesin Diesel melengkapi berbagai rekayasa teknik yang lahir di tanah Jerman sebelumnya.

2. Pengaruh dalam bidang keagamaan

Pengaruh telak kedua berasal dari reformator Gereja, Martin Luther. Dia merupakan salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah Kekristenan. Kekristenan menjadi lebih jamak sejak kehadirannya. Sejak Luther, muncullah berbagai aliran dan sekte keagaaman Kristen. 

Agama Kristen memang merupakan hal yang melekat pada warga Jerman. Setelah mengenal Kekristenan, agama ini memainkan peranan yang penting. Dalam bidang keagamaan, Martin Luther memang warga yang paling berpengaruh, namun Jerman juga pernah memunculkan berbagai tokoh politik yang berperanan penting dalam membela Kekristenan sepanjang abad pertengahan seperti Kaisar Charlemagne. 

Jerman juga memunculkan berbagai tokoh lain yang juga tak bisa dianggap sepele pengaruhnya, termasuk Paus Benediktus XVI, salah satu Paus yang paling populer dalam sejarah Kepausan.

3. Pengaruh dalam bidang Filsafat

Dalam bidang Filsfat, pengaruh Jerman hanya berada di bawah Yunani yang merupakan sumber awal kemunculan Filsafat. Jerman menghadirkan filsuf cemerlang seperti Imanuel Kant. Ia dianggap sebagai Filsuf terbesar dalam 200 tahun terakhir. Banyak sumber gagasannya diterapkan dalam bidang etika dewasa ini. 

Selain Kant, masih ada sederet bintang ternama dari bidang Filsafat yang berasal dari tanah jerman. Sebuat saja Hegel, Leibniz dan Nietzsche.

Hegel bertanggungjawab dalam mengembangkan sistem Filsafat Hegelian, yang banyak diekor oleh pemikir besar, termasuk Karl Marx yang mengembangkan sistem Komunisme-Sosialisme. Salah satu pandangan Hegel yang bepengaruh pada Marx adalah bahwa komunitas/kolektifitas itu lebih penting daripada individu. 

Marx sendiri merupakan orang yang paling bertanggungjawab dalam mendirikan komunisme. Karl Marx juga lahir dalam lingkungan budaya Jerman walau akhirnya ia memilih untuk hidup di Inggris.

Sementara itu, Leibniz bukan saja milik dunia Filsafat. Ia adalah penemu Kalkulus Diferensial, yang merupakan dasar dari perumusan sains modern. Umumnya diterima bahwa penemu kalkulus adalah Newton dan Leibniz sekaligus.  Walaupun demikian, rupanya kedua orang ini mengembangkan temuannya secara terpisah. Bagaimanapun, para ilmuan sepakat bahwa kalkulus model Leibniz lebih baik jika dibandingkan temuan milik Newton. Bahkan notasi kalkulus yang dipakai sekarang adalah notasi yang diperkenalkan oleh Leibniz.

Nietzsche adalah Filsuf terbesar abad 19. Ia adalah salah satu filsuf yang paling kontroversial dan yang paling sulit dipahami. Ia dikenal karena mengkritik moralitas tradisional Eropa yang berasal dari kekristenan. Pokok pemikirannya yang paling banyak dibahas dan juga disalahpahami adalah "kehendak untuk berkuasa." Menurut Nietzsche, manusia tidak boleh dihalangi oleh moralitas untuk mengembangkan potensi terdalamnya yakni menjadi manusia super. Manusia harus diberi ruang untuk mengembangkan naluri terdalamnya yakni kehendaknya untuk berkuasa. 

Nazi menggunakan pemikiran ini sebagai bagian dari propaganda kekuasaan mereka untuk menaklukkan ras-ras lain yang mereka anggap rendah. Nietzsche memengaruhi banyak bidang mulai dari psikologi dan sastra. Banyak pemikir modern seperti bapak psikoanalisis, Sigmund Freud terpengaruh oleh pemikirannya.

4. Pengaruh dalam bidang Fisika

Pengaruh Jerman dalam bidang Fisika sangat besar. Pengaruhnya setara dengan Inggris yang menghasilkan banyak ilmuan berpengaruh, termasuk penemu hukum gravitasi; Newton. 

Jerman memiliki astronom seperti Johanes Kepler, yang meneliti tentang gerak planet-planet mengelilingi matahari. Dalam bidang sains Modern, Albert Einstein hadir sebagai yang terbesar. Dengan teori Relativitasnya, ia menumbangkan teori gerak Newton yang telah bertahan berabad-abad. 

Walaupun Einstein akhirnya keluar dari Jerman dan tinggal di AS sampai kematiannya, dan ia sendiri merupakan orang Yahudi, tak dapat diragukan bahwa ia dibentuk dalam budaya dan wawasan masyarakat Jerman. 

Selain Einstein, Jerman menghasilkan berbagai fisikawan ternama seperti Max Planck yang terkenal dengan teori Quantumnya dan Heinrich Hertz yang terkenal dengan jasanya dalam merintis Radio. Nama Hertz sendiri akhirnya dipakai sebagai nama satuan gelombang radio.

5. Pengaruh di bidang Seni

Pengaruh Jerman dalam bidang seni juga tergolong besar, walau masih berada sedikit di bawah pengaruh Italia yang memang selama berabad-abad merupakan pusat seni dunia. 

Walaupun demikian, tetap saja pengaruhnya tidak bisa diremehkan. Dari Semuanya yang paling kesohor adalah Beethoeven, sang maestro dalam menggubah simfoni. 

Di bidang kesusastraan, ada nama besar seperti Goethe. Pengaruh Goethe dalam sastra dapat dibandingkan dengan sastrawan besar Inggris, Willian shakespare. Ia menggubah novel Faust dan ratusan syair yang indah. 

Dalam bidang seni lukis, Jerman memiliki Albrecht Dürer. Walaupun ia tak seberpengaruh Leonardo da Vinci dari Italia, namun seniman ini termasuk pengerak utama seni rupa.

Sampai di sini, kita sebenarnya masih bisa menambah daftar para pemikir, penemu dan penyair dari negeri kecil tersebut. Seolah tak ada habis-habisnya, mereka muncul bagai cendawan di musim hujan. Ini merupakan suatu keajaiban sejarah.

Walaupun demikian, janganlah dilupakan bahwa negara ini juga mengambil peran utama dalam mengobrak-abrik dunia beradab abad ke-20 lewat dua konfilk paling mematikan dalam sejarah: perang dunia I dan perang dunia II. Boleh dikatakan bahwa kedua perang ini merupakan buah rekayasa para politikus Jerman.

6. Pengaruh dan kontroversi Jerman dalam percaturan politik internasional

Tidak seperti para pemikirnya yang lebih bertindak hati-hati dan memiliki cita rasa kedamaian, beberapa pemimpin atau politisi Jerman memang dikenal sebagai orang-orang yang tak berkompromi, angkuh, implusif, kadang berlaku sebagai maniak kuasa. Mereka memainkan politik yang mengarah kepada penyalahgunaan kekuasaan.

Kecenderungan ini sangat terlihat dalam diri biang keladi Perang Dunia I: Kaisar Willhelm II. Cucu Ratu Victoria ini sangat getol dalam mencaplok wilayah negara lain dan berambisi menyudahi pengaruh kolonialisme Inggris dan Perancis. 

Untuk itu ia berani terjun dalam konfrontasi langsung dengan kedua negara adidaya Eropa itu. Secara kurang beruntung ia mengalami kekalahan. 

Saat Wilhelm II berkuasa, Jerman memang dibangun dengan sistem militer yang sangat kuat bahkan pada awalnya mengalami kemenangan-kemenangan besar. 

Di front Eropa Barat, Jerman berhasil menahan gerak pasukan Inggris dan Prancis yang memiliki pasukan yang lebih besar dari pasukan Jerman sendiri. Bahkan Jerman juga mampu menghadapi Rusia dan Italia pada saat bersamaan. Namun keputusan politik yang bercorak indivdualistik dan arogan membuat Jerman kekurangan teman. 

Walaupun sangat kuat, akhirnya Jerman harus tunduk setelah salah satu negara industri terbesar saat itu, Amerika Serikat turun tangan. Walaupun sebenarnya Jerman masih bisa berperang, keadaan dalam negeri yang tidak kondusif membuatnya harus menyerah agar tidak terperosok lebih jauh ke dalam kehancuran yang lebih besar.

Seolah mengulangi tragedi yang buruk, Jerman kembali memunculkan seorang maniak kuasa yang akan dikenal sebagai biang keladi konflik paling mematikan dalam sejarah: Perang dunia II. 

Orang itu adalah Adolf Hitler. Adolf Hitler sebenarnya bukanlah warga negara Jerman namun Austria, namun ia sangat mengagungkan negeri Jerman dan tergolong sebagai seorang nasionalis fanatik jerman

Bak cerita dongeng, mantan gelandangan di kota Wina ini dalam waktu singkat dapat meraih kekuasaan tertnggi di Jerman, ketika negara itu mengalami kebangkrutan seusai perang dunia I. 

Lewat propagandanya, ia memulai suatu perang urat saraf melawan musuh-musuh Jerman. Ia mengambinghitamkan kaum Yahudi dan komunis sebagai penyebab kekalahan Jerman di Perang dunia I. 

Di bawah kekuasaan Hitler, Jerman kembali jatuh ke dalam sebuah perang berskala global yang dikenal sebagai perang dunia II. Perang ini memobilisasi lebih banyak prajurit dan memakan korban lebih banyak, serta menjerumuskan lebih banyak bagian dunia ke dalam konflik secara langsung.

Kali ini Jerman harus kembali menghadapi Inggris dan Perancis. Italia saat itu berubah menjadi kawan berkat kesamaan ideologinya. Bersama dengan mereka, Jepang ikut membantu di wilayah Timur. 

Berkat penguasaan teknologi yang maju dan pengerahan tentarasecara kilat, Jerman mengalami banyak kemenangan pada awal perang, bahkan salah satu negara musuh yang paling kuat, yakni Prancis dapat diduduki.

Atas ulah Jepang yang menyerang Amerika, negara raksasa itu kembali terjun untuk membantu Prancis dan Inggris yang sudah mulai terdesak di Eropa. Seolah sejarah terulang. Dengan bergabungnya Amerika Serikat, Jerman terdesak. 

Pada bulan April 1945, negara yang sudah terluka itu harus kembali menelan kekalahan yang memalukan. Sekutu Jerman, yakni Jepang ikut menyerah beberapa bulan kemudian, pada bulan Agustus pada tahun yang sama.

Jerman memang kalah dalam kedua perang global itu, tetapi secara tidak langsung negara kecil ini sudah mengubah peta geopolitik seluruh dunia dalam waktu yang sangat singkat. 

Sesudah perang itu, negara-negara kolonialis besar yang merupakan lawan Jerman yakni Inggris dan Prancis, sudah tidak mampu lagi mengontrol wilayah jajahan mereka yang luas, karena lelah berperang. Akhirnya banyak negara yang terlepas atau terpaksa dimerdekakan seusai perang itu.

Dalam abad ke 21, peranan Jerman dalam PBB memang tidak sebesar negara-negara yang pernah menjadi lawan mereka di perang dunia II (Amerika, Inggris dan Perancis dan Russia), namun pengaruh Jerman masih terasa dalam peta perpolitikan Eropa.

Jerman adalah penggerak utama Uni Eropa. Negara ini memainkan peranan sentral komunikasi politiknya dan merupakan kekuatan ekonomi terbesar benua itu.

Demikianlah sekarang, Jerman dapat dipandang sebagai salah satu entitas poltik dan budaya yang paling berpengaruh dalam pembentukan zaman modern.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun