(https://pixabay.com)
Halimun kelabu nan pekat itu makin menggumpal,
Makin gelap dan makin padat mengepul
Sesaat kemudian jutaan tetes bening nan sejuk jatuh menusuk bumi.
Sejuta manusia berteriak "Hujan!"
Aku masih berdiri di tepian bumi yang paling beku,
Sambil melemparkan senyuman yang paling hangat,
Mereka yang menangkap sorot mataku yang teduh.
Hari ini mereka bertanya padaku, "di manakah tempat perteduhanmu?"Â
Sampai hari ini pun aku tak menjawab mereka.
Kemarin seorang gadis kecil mengomeliku "kamu masih berdiri di sana. Untuk apakah?"
Sampai sekarang aku pun tak menjawabnya.
Kepada setiap sahabatku yang mempertanyakan pendirianku, tak pernah kujawab sepatah kata pun.
Namun bukan berarti aku tak menjawab.
Aku telah menjawab mereka, bahkan dengan jawaban yang paling keras, paling dalam dan paling kokoh.
Jawaban itu adalah: "Sekarang masih hujan dan syukurlah aku berada di bawah atap rumahku sendiri."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H