Mohon tunggu...
M. Paris Muslim
M. Paris Muslim Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Traveler

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Memahami Manajemen ZISWAF di Indonesia

15 September 2024   01:20 Diperbarui: 15 September 2024   01:25 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Manajemen ZISWAF

       ZIS bagian Filantropi Islam

Filantropi Islam: Zakat -Infak-Sedekah-DSKL-Wakaf

Tiga perilaku filantropi:

1. Donating your TIME

2. Donating your WEALTH

3. Donating your VOICE (ADVOCACY)

Development-Menggeser paradigma

Welfare based

 1. Merupakan charity/individual glving berbasis belas kasihan.

2. Filantropi bagian dari kesos/penyelamatan orang-orang tidak beruntung/tak berdaya.

3. Umumnya diselenggarakan dalam bentuk institusi (panti asuhan, tsb).

4. Berbasis kepedulian (Lembaga amal).

5. Filantropi berakar kuat dalam agama dan budaya, ditandai HKSN 20 Des.

6. Usaha kesejahteraan sosial sebagai tanggung jawab Bersama pemerintah dan masyarakat (UU kesos 11/2009).

Development based

1. Melipat gandakan niat baik dengan pengelolaan yang baik lagi.

2. Pengembangan system pembangunan filantropi (partisipasi masyarakat, basis data, kebijakan, standard minimum dan                         pengawasan, pendanaan, koordinasi, SDM, layanan).

3. Filantropi bagian dari pembangunan, memperdayakan, berbasis partisipasi.

4. Pengaturan regulasi filantropi sebagai kontributor pembangunan, bukan hanya penyelamatan.

5. Berbasis keilmuan (Human service organization/HSO) DSOs (Doing good index 2024) dan profesi (pekerja sosial, pembangunan     masyarakat, dll).

6. Pengembangan sosial entrepreneurship untuk keberlanjutan organisasi.

Prospek Amil di Masa Depan 

1. Agen Perbaikan (agent of repair)

         Dalam dunia perzakatan, amil dituntut untuk terus berinovasi dan berprestasi agar dapat bersaing di era globalisasi.

2. Agen Perubahan (agent of change)

          Amil harus mampu mengambil bagian dan menjadi pembaru dalam menghadapi revolusi industry 4.0, dimana puncak indusrti               iindonesia diprediksi akan terjadi pada 2030.

3. Agen Pengambangan (agent of development)

          Menjadi insan kreatif-inovatif dalam memecahkan permasalahan  dunia perzakatan, lalu menemukan solusi-solusi yang cerdas.           Kreativitas yang merupakan modal kaum milenial, hendaknya dimunculkan dan dikembangkan untuk turut berkontribusi bagi               dunia perzakatan.

MANAJEMEN DAKWAH

1. MD.memiliki peran mencapai tujuan dakwah yang efektif melalui aktivitas organisasi manajemen dakwah yang profesional.

2. MD melakukan evaluasi dan tinjauan berkala dalam mengembangkan program dakwah dengan terus melakukan layanan yang diberikan yang terbaik

3. MD menekankan pentingnya kebijakan inovatif dan poaktif untuk memperbaiki dan meningkatkan efektivitas dakwah untuk mencapai keunggulannya.

4. MD menekankan pentingnya memahami kebutuhan masyarakat dalam mengelola dakwah.

 

"Dalam mengelola urusan dakwah, organisasi dan manajemen harus didasarkan pada keadilan dan kebijaksanaan untuk mencapai tujuan." 

(Imam an-Nawawi, Kitab al-Majmu', Penerbit: Dar al-Ma'arifah, Halaman: 235-236)

Analisis: Manajemen dakwah.memiliki peran Untuk mencapai tujuan dakwah yang efektif melalui aktivitas organisasi manajemen dakwah yang profesional.

 

"Dalam manajemen dakwah/mengelola urusan dakwah, pengelola harus memahami kebutuhan masyarakat dan membangun rencana yang didasarkan pada survel dan studi."

(al-Khalil Ibn Ahmad, Kitab al-Majmu' al-Fiqhiyyah)

Analisis: Manajemen dakwah menekankan pentingnya memahami kebutuhan masyarakat dalam mengelola dakwah. MD memastikan pengelolaan dakwah yang dilakukan relevan dan responsif terhadap kebutuhan audiens dan hal.

Manajemen Dakwah melalul Amll Zakat

  • Fungsi Strategis Dakwah: Amil zakat, selain bertugas mengelola dana zakal, Infak, dan sedekah, juga memiliki peran dakwah melalui distribusi dana untuk meningkatkan kesejahteraan umat. Mereka menyentuh aspek-aspek sosial, ekonomi, dan spiritual masyarakat.
  • Pendekatan Manajemen Dakwah melalui BAZNAS dan LAZNAS menciptakan program zakat dengan dakwah Islam, memberikan pembinaan spiritual kepada mustahik (penerima zakat), dan mempromosikan nilai-nilai kemandirian dan keadilan sosial.
  • Digitalisasi Dakwah menyebarkan dakwah melalui media sosial dan website, amempermudah pembayaran zakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun