Mohon tunggu...
Funk_ane
Funk_ane Mohon Tunggu... Administrasi - penyendiri

Diam di sudut ruangan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Cinta Jailangkung "Menghilang"

20 November 2018   22:50 Diperbarui: 20 November 2018   23:05 358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak pernah ada janji, tapi entah mengapa aku terus menunggu...! Aku terus bertahan walau tanpa ada kepastian, perasaan apa ini...???

Aku sendiri bahkan tidak mengerti.

Aku membencinya tapi tidak bisa membuangnya, merasa lelah tapi tak bisa melepasnya.

Tiga bulan telah berlalu, pacar ketiga dalam kisah hidupku menghilang tanpa kabar.

Kadang aku bertanya pada diri sendiri. Apa kebersamaan kemarin adalah mimpi.? Jika iya... lalu kenapa mimpi itu tidak bisa aku lupakan! Jika benar yang kemarin adalah ilusi lalu mengapa semua orang mengetahui kisah itu...!!!

"Aaaaaah.... rasanya aku mulai gila."

Aku bergumam sendiri, karena setiap saat aku memeriksa HP seolah menunggu kabar dari seseorang yang telah mencampakkanku.

Selalu ku katakan Aku baik-baik saja, tapi saat ada suara motor berhenti di depan rumah, hati kecilku selalu berharap itu dia.

Orang-orang biasa memanggilku Dora, sekarang umurku 23 tahun. selama 3 tahun belakangan Aku dekat dengan peria bernama Putra, Dia dua tahun lebih tua dariku. Dia pacarku namun belakangan ini Putra tiba-tiba menghilang entah kemana.

Karena telah lama pacaran jadi semua orang yang mengenalku tau tentang Putra, keluarga dan para sahabatku bahkan ikut dekat dengan Putra.

Aku masih ingat dengan jelas saat pertama kali kita bertemu, ditengah keramaian pasar yang panas. Siapa yang menduga berawal ketika sebuah pertunjukan topeng monyet kami mulai saling mengenal, mulai merangkai cerita dan menjalin sebuah kisah yang indah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun