Lalu dicoba diberi beling atau kaca yang sudah dipecah-pecah, menolak juga. Lalu ia masuk ke dalam tempat berdandan atau ruang rias, sebelum main di halaman luar, atau di pelataran. Tiba-tiba ia keluar lagi, sambil geleng-geleng, kepala dihentak-hentakan ke kanan ke kiri, matanya bundar, tanda melotot, hanya lidahnya dijulur-julurkan. Tangan kiri memegangi sampur atau selendang dikibas-kibaskannya, di tangan kanan memegangi sebuah piring berisikan nasi dan sambel goreng ati ayam. ‘Wah-wah wah,’ celetuk penonton.
Semua penonton geli dan serentak tertawa terbahak-bahak. Lalu sambil menari-nari lenggak lenggok, tiba-tiba Trimo duduk bersila di pojok pelataran, masih dengan piring di tangannya. Sambil dipandanginya, siap-siap disantap. Lalu dengan santainya ia makan nasinya, tanpa wajah dibuat-buat seperti betul-betul lupa diri, ia tak merasa kalau sedang diperhatikan banyak orang yang sedang menonton kesenian itu.”
Bintoro menghentikan sejenak cerita sambil menuang air putih ke cangkir. Bintoro tanpa sengaja menoleh ke sebelah di mana Romo duduk. Eh… malah Romo tertidur. Bintoro membatin, jadi saya nyerocos cerita, malah ditinggal tidur. Wah wah wah capek-capek disuruh cerita. Disuruh mendongeng, malah ditinggal gambleh, kelakuan tenan! Mo Mo…
Namun berhubung Bintoro pun lelah dan umpama dilanjutkan, ya percuma, Bintoro ikut-ikut merebahkan diri, sambil membatin, ‘Hmm.. Romo Mangun seseorang yang namanya punya wibawa atau punya pengaruh pada masyarakat di sekitarnya, bahkan untuk negeri Indonesia ini. Senang sore-sore, saya bisa duduk menemani orang berwibawa dan berpengaruh di Indonesia. Saya sangat merasa tersanjung karena diminta Romo mendongeng. Karena apa? Karena menurut saya Romo adalah sangat luarbiasa di mata saya.’
Tiba-tiba Romo terbangun, “We…laa. Sampai di mana ceritamu, Bin?”
“Ya.. sudah panjang, Mo.”
“Sampai dower, ya? He he…” Romo terkekeh.
“Lha, Romo sampai di mana mimpinya?” Tanya Bintoro.
“Laa, kok Romo main tipeks banyak-banyak?”
“La ya itu, saya ndak mikir kalau jadinya mau seperti itu.” Romo menjawab lirih.