Hari ini aku mau mencoba menulis BUKU HARIAN lagi, sebenarnya aku sudah sering membuat buku harian, tapi selalu saja berhenti setelah paling lama satu minggu, terasa gak ada bahan, padahal mestinya untuk menulis buku harian itu tidak perlu nulis setiap hari, cukup dipilih hari-hari tertentu yang memang hari itu adalah hari istimewa untuk ditulis agar ada kenangan.
Lagi pula, nulis buku harian adalah untuk mengurangi rasa pikiran dan hati yang kosong setelah masa pensiun, sebab dulu ketika masih aktif kan selalu nulis bahan kuliah, nah sekarang dialihkan bahan kuliah menjadi buku harian, biar aktifitas otak dan suasana hati tetap terjaga..., teorinya begitu, hehehe
Hari ini hari Sabtu, merupakan kegiatan rutin saya untuk olahraga bersama klub Jalan Nordik di lapangan Merbau Perumnas Banyumanik Semarang. Setiap minggu ada dua kali saya berkegiatan jalan nordik bersama klub, yaitu hari Rabo dan hari Sabtu.
KJNMS, singkatan dari Kelompok Jalan Nordik Merbau Semarang, anggotanya sekitar 60 orang, sudah lansia semua, kayaknya sudah pada pensiun semua juga. Jalan pelan-pelan sesuai kemampuan dan kekuatan fisik, keliling lapangan seluas lapangan sepak bola, jauhnya sekitar 350 meter, rata-rata saya hanya berkeliling 5 kali sesuai arahan dokter jantung saya, tidak boleh melakukan aktifitas olahraga lebih dari 20 menit, lebih baik tiap 15 menit jeda istirahat dulu agar kerja jantung tidak terlalu berat, kalau mau dilanjut jalan lagi paling tidak istirahat 3 -- 5 menit dulu. Satu putaran saya butuh waktu sekitar 3-4 menit, jadi kalau 5 putaran ya sekitar 15-20 menit saja, sudah lumayan enak di badan.
Olahraga jalan Nordik merupakan olahraga berjalan kaki yang sudah terkenal di Finlandia sejak tahun 1901. Aktivitas olahraga ini merupakan cara berjalan kaki yang menggunakan dua tongkat ski, karena awalnya konon jalan Nordik itu merupakan kegiatan para pemain ski saat melintasi salju, dan kemudian berkembang juga di saat musim panas, meski sudah tidak ada salju.
Dalam sebuah penelitian, ternyata Jalan Nordik memanfaatkan lebih dari 90 persen otot tubuh karena sewaktu berjalan kita menggunakan tongkat tersebut, tangan ikut aktif menggerakkan otot yang tentu saja akan mengeluarkan energi. Dengan tongkat yang digerakkan selama berjalan dengan ritmis kayak melambai ini dapat menggerakkan otot-otot di bagian atas dan bagian bawah. Mulai dari otot punggung, dada, bahu, lengan, paha, dan kaki. Gerakan ini sudah pasti berdampak pada peningkatkan kekuatan otot-otot, dan ternyata jalan Nordik juga dapat meningkatkan fungsi jantung dan kualitas hidup pada orang dengan penyakit arteri koroner, atau lebih mudahnya bagi orang yang bermasalah dengan jantung seperti saya.
Berjalan dengan tongkat Nordik, bisa membantu menjaga keseimbangan bagi orang yang sudah tua, membakar kalori lebih banyak daripada berjalan biasa, dan bisa mengurangi tingkat stress atau kelelahan kaki karena dalam berjalan lengan ikut mendorong agar kaki menjadi lebih ringan dalam melangkah.
Alhamdulillah dalam usia yang sudah 69 tahun ini (saya lahir tahun 1955) masih dikaruniai Tuhan kekuatan untuk jalan-jalan keliling lapangan sepakbola, meski sebenarnya organ tubuh saya sudah seperti manusia dalam film serial TV tempo dulu, yaitu The Six Million Dollar Man..., bagaimana tidak? Jantung sudah dipasang ring, mata sudah harus pakai kacamata bila mau membaca, telingan (mungkin karena pengaruh tensi, tekanan darah tinggi) sudah harus dibantu dengan hearing aid, hahaha...
Sungguh nikmat Tuhanmu yang manakah yang akan kamu dustakan
Faabiayyi aalaa 'irobbikumaa tukadzdzibaan
Hidup itu nikmat, bukan karena kita punya segala hal yang banyak, tetapi karena kita bisa mensyukuri apa yang kita punya, yang ada pada kita..., salam sehat dan tetap semangat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H