Mohon tunggu...
Parfi Khadiyanto
Parfi Khadiyanto Mohon Tunggu... Dosen - pecinta lingkungan hidup dan arsitektur perkotaan

tinggal di semarang

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mukidi dan Berita Hoax

28 Februari 2023   20:57 Diperbarui: 28 Februari 2023   21:00 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pada suatu hari, Mukidi datang ke tetangganya, dia bilang ke tetangganya : "Sobat, bolehkah aku meminjam pancimu, aku akan memasak dalam jumlah yang banyak.."

Tetangganya yang baik mempersilahkan Mukidi untuk memilih panci yang ada di rumahnya, kebetulan dia punya banyak macam tipe panci. Maka dipilihlah oleh Mukidi panci dengan ukuran sedang... "Aku pinjam satu bulan ya.." kata Mukidi, dan tetangganya meng-iyakan.

Selang satu bulan kemudian, Mukidi balik ke tetangganya untuk mengembalikan panci yang dulu dia pinjam, tetapi Mukidi juga membawa panci yang lebih dan diserahkan ke tetangganya itu.

Tetangganya heran, dan bilang ke Mukidi.. " Kamu kan cuman pinjam panci yang ukuran sedang ini saja, kenapa kamu serahkan ke saya panci kecil ini..?"

"Itu adalah anak panci yang saya pinjam, itu anak pancimu, jadi aku serahkan kepadamu, itu milikmu.." kata Mukidi ke tetangganya.

Karena dia dapat tambahan panci dari Mukidi, maka tetangganya tersebut mengiyakan saja, dia menerima panci kecil itu meski dalam hati berkata.. "Mukidi ini orang aneh, masak ada panci bisa beranak, tapi karena aku beruntung dapat tambahan panci, ya sudahlah aku terima saja cerita yang tidak masuk akal ini.."

Setelah menyerahkan panci Mukidi pun pulanglah. Tetapi selang satu minggu kemudian, Mukidi datang lagi, dan bilang mau meminjam panci lagi ke tetangganya itu. Dengan pengalaman tempo hari, maka si tetangga menyerahkan panci yang paling besar yang dia punya, dan bukan cuman satu, dia serahkan dua panci kepada Mukidi, berharap agar nanti dia bisa mendapat panci ukuran sedang sebanyak dua. Dengan senang hati Mukidi pun pulang membawa dua panci itu ke rumahnya.

Satu bulan kemudian, si tetangga menunggu kehadiran Mukidi, ternyata tidak datang, dua bulan kemudian, juga tidak datang. Setelah tiga bulan Mukidi tidak mengembalikan pancinya, maka didatangilah rumah Mukidi.

"Kenapa sudah tiga bulan panciku tidak kamu kembalikan?" tanya tetangga kepada Mukidi.

Jawab Mukidi, " Maaf seribu maaf temanku..., ternyata panci yang kamu serahkan aku beberapa bulan lalu itu panci yang sudah tua dan sakit-sakitan, setelah dua minggu di rumahku pancimu meninggal semua..."

Tetangganya marah, "Bagaimana mungkin ada panci kok bisa meninggal, panci itu cuman benda yang tidak bernyawa..., tidak masuk akal itu, panci tidak bisa mati"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun