Mohon tunggu...
Deden Tristanto
Deden Tristanto Mohon Tunggu... Freelancer - Paracordist (IG Cord473), Freelance Writer

A Cancerian, follow the water, protect by the moon, ordered by an Elph

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Paracord Weaver, Hobby yang Jualan

15 November 2019   21:10 Diperbarui: 15 November 2019   21:11 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk sebagian orang, apalagi penyuka kegiatan outdoor, paracord bukanlah hal yang asing. Tapi bagi orang awam memang agak susah membedakan antara tali paracord dengan tali lain semisal tali koor.

Paracord adalah Paracut Cord, tali yang dipakai untuk terjun payung pasukan sekutu di era perang dunia 1-2 hingga perang Vietnam. Meski untuk parasut sekarang tidak lagi menggunakan jenis tali ini lagi. Di saat perang dunia, Amerika memerlukan kecepatan dalam pengiriman pasukan dan logistik, dan dengan cara diterjunkan dari pesawat adalah cara yang tercepat. Maka didisainlah sebuah tali yang memiliki kekuatan menahan beban yang berat.

Untuk detail mengenai paracord teman-teman bisa googling ke Wikipedia (https://en.wikipedia.org/wiki/Parachute_cord). Di sana dijelaskan jenis/nama dan kekuatan paracord.

Kembali ke sejarah paracord. Setelah diterjukan, pasukan sekutu memotong tali parasut mereka untuk digunakan mengikat atau dianyam untuk pelbagai peralatan mereka, mulai dari tenda, tas, senjata, bahkan untuk membuat jebakan baik untuk menjebak lawan atau menjebak binatang.

Setelah perang usai, para veteran perang ini membawa pulang tali tersebut ke rumah. Bentuk tali paracord yang dianyam sebagai gelang, lanyard bahkan strap senjata tadi seperti menjadi bentuk tanda bahwa mereka adalah veteran perang.

Seiring berjalannya waktu, para veteran ini menularkan kegunaan paracord ke masyarakat terlebih penyuka kegiatan outdoor. Maka berkembanglah "kerajinan" Paracord di Amerika dan menyebar ke seluruh dunia.

Kegunaan Paracord kemudian terbagi menjadi 2:

Kegunaan Survival

Kegunaan Survival, lebih ditujukan untuk keadaan darurat dimana orang bisa menggunakan tali paracord untuk menunjang pertahanan hidupnya di alam liar. Biasanya bentuk paracord itu dianyam menggunakan simpul (knot) yang "quick deploy". Misalnya, bentuk paracordnya adalah gelang, dengan sekali tarik gelang tersebut menjadi tali kembali yang bisa langsung digunakan. Sebuah gelang biasanya membutuhkan 2-4 m tali. Jumlah yang lumayan untuk menjebak binatang.

Kegunaan Fashion.

Kegunaan Fashion, ini lebih menyasar ke style outdoor / military look. Para penyuka kegaiatan outdoor dan militer, biasanya menggunakan aksesoris yang mendukung style mereka, dan gelang paracord adalah salah satunya. Karena tujuannya untuk style, gelang paracord (atau kerajinan paracord lainnya) menggunakan knot yang tidak mudah dilepaskan menjadi tali. Dan biasanya menggunakan beberapa knot gabungan (fusion Knot) dan juga stitching (jahitan tali paracord kecil) sebagai aksennya.

Para penganyam paracord (biasanya disebut Weaver) datang tidak saja dari kalangan veteran perang, tapi berkembang dari penyuka anyaman tradisional. Karena pada dasarnya knot yang dipakai di paracord, adalah knot tradisional yang datang dari pelbagai penjuru dunia. Untuk kalangan militer sekutu, terutama marinir/angkatan laut, adalah keharusan mempelajari simpul, karena sebagai pelaut mereka menggunakan banyak simpul untuk di kapal. Yang jika dirunut ke belakang akan berujung pada simpul atau knot nelayan tradisional.

Tali Paracord yang sering dipakai untuk dibuat kerajinan adalah Paracord Type III 550 lbs yang sering disebut Paracord 4mm dan Paracord Type IIA 225 lbs atau lebih dikenal Paracord 2 mm.

Angka 550lbs menujukkan kekuatan tali yang bisa ditahan oleh paracord. Paracord type III ini mampu menahan beban hingga 550Lbs = 249,5 Kg.

Di Indonesia adakah weaver paracord? Atau bagaimana mendapatkan gelang paracord yang benar-benar berkualitas?

Kalau dicari di Instagram, kalian akan menemukan Indonesian Paracordist, sebuah komunitas yang anggotanya datang dari beragam latar belakang profesi serta tersebar nyaris di seluruh pelosok  Indonesia.

Dan para weaver Indonesia cukup disegani di dunia. Adalah KNOT GAMES - pertandingan membuat design anyaman gelang yang setiap tahun di selenggarakan dan sejak awal, weaver Indonesia sudah menunjukkan kreativitasnya yang luar biasa. Dan hadiahnya luar biasa.

Sumber: Indonesian_Paracordist 
Sumber: Indonesian_Paracordist 

sumber : Indonesian_Paracordist
sumber : Indonesian_Paracordist

sumber : Indonesian_Paracordist
sumber : Indonesian_Paracordist

Bahkan design gelang dari weaver Indonesia sudah banyak diminta untuk dibuat tutorialnya oleh youtuber dari luar negeri, seperti Weaver Of Eternity (WOE). Channel ini salah satu channel tutorial di youtube yang cukup terkenal dan dijadikan media belajar. Bukan Cuma tutorial, hubungan baik antara weaver Indonesia dengan teman-teman weaver dari manca Negara melahirkan hubungan bisnis yang baik.

ridged-fishtail-5dcead90d541df1018573bd2.jpg
ridged-fishtail-5dcead90d541df1018573bd2.jpg
Jadi jika kalian hobby menganyam atau crafting, tidak ada salahnya belajar membuat kerajianan dari Paracord yang selain menantang kreativitas, juga menjadi hobby yang jualan.

Jika kalian tertarik? Cukup kunjungi IG: Indonesian_paracordist, dari sana bisa meluncur ke IG pribadi teman-teman weaver paracord di Indonesia.

Salam Ikat

Deden Tristanto/Cord473

Instagrams @deden.tristanto @cord473

Indonesia Paracordist

Instagrams: @Indonesian_Paracordist

Link Belajar :

Youtube: Tying It All Together, Paracord101, Weaver Of Eternity, CbyS Paracord and More

blog: Stormdrane, Andy Social, Swiss Paracord 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun