Mohon tunggu...
Dewi Nurhayati
Dewi Nurhayati Mohon Tunggu... -

Ibunya Mutiara Banu Mernissi, blogger at mutiaramoms.com, social worker at Program Keluarga Harapan Kemensos

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

KawalMenteri.org, e-Transparency dan "Move On" Puan Maharani

22 November 2014   00:08 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:11 16061
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

KawalMenteri.org, e-Transparency dan Move On Puan Maharani

Agung Lakosno sepertinya merasa bangga sekali melihat lembaga kementerian yang dipimpinnya dulu, Kemenkokesra yang kini telah berubah nama menjadi Kemenko PMK, mengalami progress yang begitu signifikan. Bahkan paling signifikan dalam konteks isu kontemporer terpopular: pemanfaatan teknologi informatika dan komunikasi untuk pelayanan publik serta transparansi; yang kita semua tahu bahwa “transparansi” ini merupakan diksi paling penting—sekaligus sensitif—dalam konteks penyelenggaraan good governence.

Kemarin, Kamis 20 Nopember, Puan Maharani menerima penghargaan dari eTransparency Award sebagai situs pemerintahan paling progressif dalam hal transparency (salah satu prinsip dalam good governence yang tidak cukup diterjemahkan sebagai “keterbukaan” saja—karena melingkupi berbagai paramter lain yang cukup kompleks) sekaligus menduduki peringkat ke-8 situs pemerintahan terbaik.

Paramadina Public Policy Institute sebagai lembaga yang membidani eTransparency Award ini menilai bahwa situs web Kemenko PMK menjadi situs yang paling pesat dalam hal transparansi. Seperti yang dijelaskan Abdul Rahman Ma'mun: kategori situs paling progresif merupakan sebuah kategori baru yang dibuat Paramadina Public Policy Institute (PPPI) untuk menilai situs lembaga mana yang mempunyai perkembangan paling pesat dalam hal transparansi. "Kategori ini dinilai dari yang perkembangan situsnya dari tahun lalu hingga tahun ini paling signifikan”, sambung Abdul Rahman. Begitu pengakuan mereka dan kita sebagai publik berhak meragukannya.

Membaca pemberitaan ini, jujur, saya tidak terlalu “peduli”. Sorry to say, kita sama-sama tahu bahwa award ini digagas oleh sebuah lembaga penelitian yang merupakan bagian dari Paramdina; “rumah”nya Anis Baswedan yang notabene “bawahan” Puan Maharani di Kabinet Kerja. Penjelasan sedetail apapun tentang mekanisme dan prosedural penjurian ini (baca: http://www.cnnindonesia.com/nasional/20141120152423-20-12798/situs-menteri-puan-disebut-paling-progresif) tak serta merta menghilangkan begitu saja praduga “subjektifitas”.

Sampai akhirnya saya melihat statistik di kawalmenteri.org.

Cukup tercengang  mengamati hasil polling di kawalmenteri.org--situs independen sebagai lanjutan dari “proyek” sebelumnya yang begitu fenomenal, kawalpemilu.org—yang menempatkan Kemenko PMK di peringkat pertama Kementerian dengan IKM (Indeks Kinerja Menteri/Indeks Kawal Menteri) tertinggi. IKM sendiri dapat diartikan sebagai “angka kesimpulan” yang memperhitungkan hasil polling  masyarakat di berbagai parameter kinerja lembaga kementerian yang distandarkan di KawalMenteri, yaitu: Prioritas, Hasil, Transparansi Anggaran dan Lembaga Kementerian.

Saya sebagai orang yang selalu menaruh “curiga” pada menterinya, Puan Maharani (mengingat posisinya sebagai anak biologis dari ketumnya partai asal presiden, dan juga dipengaruhi oleh persepsi mayoritas media yang harus kita akui menempatkan sosok cucunya Soekarno ini sebagai tokoh antagonis) diam-diam merasa kecewa dengan kesesuaian hasil antara e-Transparency (juri terbatas) dengan KawalMenteri (juri terbuka/publik) yang sama-sama menempatkan Kemeno PMK sebagai kementerian “terpuji” dalam konteks transparansi dan kinerja.

Apakah Puan Maharani mulai “move on” dari keterpurukannya di persepsi publik dengan membuktikannya melalui kinerja di lembaga kementeriannya? Mungkin. Dan saya diam-diam berdoa.

[caption id="attachment_377132" align="aligncenter" width="615" caption="Sumber: capture situs kawalmenteri.org"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun