Mohon tunggu...
Pardosi Evi Maria
Pardosi Evi Maria Mohon Tunggu... -

fleksibel

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Perkembangan Jurnalisme Online dalam Media Baru

9 Februari 2011   13:59 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:45 506
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seiring dengan perkembangan teknologi yang cukup berkembang dengan signifikan membawa tren baru didunia industri media. Media -media baru (internet) yang mulai bermunculan mampu menggeser posisi media lama (televisi) dalam menyampaikan informasi kepada' khalayak. Media internet itu sendiri mampu menghadirkan suatu bentuk jurnalisme baru yaitu "jurnalisme warga" (citizen journalism). Pada'dasarnya, dengan biaya yang relatif murah para pengguna internet dapat membuat suatu terobosan dengan menciptakan medianya sendiri. Media tersebut dapat menjalankan berbagai fungsi jurnalistik yang ada seperti merencanakan liputan, meliput, menuliskan hasil liputan, mengedit tulisan, memuatnya, dan menyebarkannya di berbagai situs internet atau weblog yang tersedia tanpa harus mengeluarkan biaya.

Perubahan media yang secara terus menerus memberikan dampak yang positif bagi wartawan dan khalayak pengakses media. Khalayak pengakses media (pembaca) dapat dengan mudah mendapatkan informasi yang diinginkan di komputer yang sudah dilengkapi dengan aplikasi internet dan dengan adanya aplikasi tersebut sangatlah terbukti mampu menjadi perantara dalam pengiriman informasi media kepada khalayaknya.'Di satu sisi terdapat pemikiran bahwa melalui internet kita dapat bebas berekspresi, mengeksplorasi semua karya-karya tulis kita tanpa dibatasi oleh biaya dan masih tetap berada' dibawah norma-norma yang berlaku. Dan seperti yang telah kita ketahui, media internet bersifat global sehingga masyarakat di wilayah manapun tetap dapat mengakses informasi atau berita ter update. Keterbatasan ruang dan waktu merupakan hambatan yang sering dihadapi ketika kita harus menyiarkan informasi secara aktual. Begitu pun bagi para wartawan, jurnalisme online sangat memudahkan mereka dalam mengupdate informasi yang mereka tampilkan seiring dengan temuan-temuan baru yang ada di lapangan. Namun, konsekuensinya adalah berkurangnya fungsi editor dari sebuah lembaga pers karena wartawan relatif mempunyai kebebasan untuk segera mengupload informasi terbaru yang mereka dapatkan tanpa harus terkendala oleh mekanisme kerja lembaga pers konvensional yang relatif panjang. Dan karena didukung oleh berbagai kemudahan yang ada'dalam mengakses internet tentu saja mempengaruhi kualitas dari jurnalistik itu sendiri. Setiap orang mampu menjadi "jurnalis dadakan" tanpa harus mengikuti perkuliahan dibidang jurnalistik. Hal ini tentu saja menggeser fungsi jurnalisme online yang sebenarnya.

Konvergensi yang terjadi pada media dapat mengubah hubungan antara teknologi, indutri, pasar, gaya hidup dan khalayak. Hal ini tentu saja harus dihindari karena kemungkinan akan mempengaruhi peran dari pers online terhadap pers tradisional. Konvergensi tersebut memberikan kesempatan baru kepada publik untuk memperluas pilihan akses media sesuai dengan selera mereka. Untuk itu, pendominasian media konvergensi terhadap masyarakat yang tidak mempunyai pilihan lain harus diseimbangkan.

Sumber :

Http://www.swaberita.com/2008/05/22/gaya-hidup/fenomena-jurnalisme-online-bagian-dari-gaya-hidup-modern.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun