Mohon tunggu...
Ishak Pardosi
Ishak Pardosi Mohon Tunggu... Editor - Spesialis nulis biografi, buku, rilis pers, dan media monitoring

Spesialis nulis biografi, rilis pers, buku, dan media monitoring (Mobile: 0813 8637 6699)

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Bang Faisal Basri, Segeralah Minta Maaf!

5 April 2020   00:42 Diperbarui: 5 April 2020   00:54 1330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Contohnya begini. Saya beberapa kali bertemu dengan seorang mantan pejabat di perusahaan minyak yang namanya kerap dikait-kaitkan dengan isu mafia migas. 

Setiap bertemu, saya selalu menanyakan tanggapannya dengan tuduhan itu. Jawabannya selalu sama: "mana buktinya?" Tentu sangat sulit membuktikan tuduhan itu.

Tetapi dampak tuduhan mafia migas itu masih relatif kecil dibandingkan dengan tuduhan kepada Luhut. Isu corona jauh lebih kompleks karena dampaknya dirasakan secara langsung oleh seluruh rakyat Indonesia. 

Kericuhan hingga kerusuhan sosial sangat rentan terjadi saat ini. Itulah alasan kenapa tuduhan Faisal justru lebih bahaya dari Luhut yang konon lebih bahaya dari corona. Ada peristiwa sosial-politik yang sangat mungkin terjadi akibat cuitan itu.

Saya yakin Bang Faisal tidak ingin itu terjadi. Tetapi karena sudah terlanjur, permintaan maaf masih bisa menyelamatkan. Semuanya demi Indonesia, bukan untuk siapa-siapa. 

Keutuhan NKRI jauh lebih penting ketimbang tuduhan-tuduhan yang sifatnya personal. Saya juga yakin Bang Faisal tidak akan gentar berhadapan dengan Luhut atau siapapun juga. Tetapi masalahnya bukan gentar atau tidak, tetapi cuitan itu sangat rawan memicu persoalan yang jauh lebih serius, yakni terkait keutuhan bangsa dan negara.

Ayo Bang Faisal Basri, segera temui Ompung Luhut. Saya yakin, Ompung Luhut akan menerima Anda dengan lapang dada.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun