Jauh lebih seram dari itu karena langsung menyasar ke sektor paling fatal yakni ekonomi. Roda perekonomian akan berhenti yang otomatis berdampak pada krisis hingga rawan menimbulkan kerusuhan sosial dan politik. Sederhananya, bayang-bayang tragedi '98 mungkin bisa menggambarkan betapa repotnya nanti Ibu Kota.
Lihat saja, menurut para pakar ekonomi, sebanyak 70 persen peredaran uang berada di Jakarta. Bisa dibayangkan kalau Jakarta nanti berubah menjadi 'kota mati'.
Maka uang sebanyak itu akan mengalami pelambatan total yang secara langsung akan memukul perekonomian secara nasional. Belum lagi pukulan telak yang bakal dialami oleh pekerja informal yang jumlahnya juga tak sedikit.
Sehingga, suka atau tidak suka, dan bukan bermaksud meremehkan kerja keras pemerintah sejauh ini, pukulan virus corona kali ini betul-betul membuat kelabakan semua pihak.
Anies sebagai gubernur ingin melindungi warganya, tetapi di sisi lain Presiden sangat mengkhawatirkan bencana yang jauh lebih dahsyat, baik secara ekonomi maupun secara politik.
Bila disimpulkan secara singkat, seruan Anies bukan hanya sekadar menjadikan Jakarta mirip kota mati. Tetapi lebih dari itu, ada ancaman cukup serius yang kini mengintai Istana. Semoga saja Indonesia tetap dilindungi Tuhan Yang Maha Kuasa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H