Contohnya itu tadi, mesin sidik jari di Dukcapil Depok sulit ditebak kapan bisa beroperasi dengan normal.
Padahal, di sana ada pegawai yang menjaganya, loh. Bagaimana dengan mesin ADM yang tanpa penjaga layaknya ATM bank? Warga lagi-lagi harus rela pulang dengan kecewa akibat mesin ADM sedang mengalami kerusakan. Semoga saja sih tidak.
Dua kelemahan tersebut yakni administratif dan teknis merupakan kelemahan mesin ADM yang diluncurkan di era Mendagri Tito Karnavian. Namun bagi saya sendiri, kendala administratif seperti NIK ganda merupakan kelemahan yang paling menonjol. Warga tetap tidak akan bisa mencetak e-KTP dan lainnya apabila masih tersangkut masalah administratif. Dengan kata lain, warga mau tak mau wajib meluangkan waktunya untuk mendatangi kantor Dukcapil terdekat.
Bagaimana dengan kendala teknis? Ini juga perlu diantisipasi. Kemendagri wajib menyiapkan petugas-petugas yang bisa bergerak dengan cepat apabila ada laporan adanya kerusakan mesin ADM. Jangan sampai masa perbaikan mesin ADM membutuhkan waktu berhari-hari. Kalau itu yang terjadi maka mesin ADM hanyalah pajangan belaka.
Itu menurut saya, entah menurut Pak Tito.