Mohon tunggu...
Ishak Pardosi
Ishak Pardosi Mohon Tunggu... Editor - Spesialis nulis biografi, buku, rilis pers, dan media monitoring

Spesialis nulis biografi, rilis pers, buku, dan media monitoring (Mobile: 0813 8637 6699)

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mau Lengserkan Jokowi? Mimpi Kali Ya?

26 September 2019   13:41 Diperbarui: 26 September 2019   13:55 982
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Twitter/@jokowi

Percayalah, Jokowi mustahil dilengserkan. Mau demo sebulan penuh dengan massa jutaan pun tiada guna. Bukannya ingin meremehkan kekuatan mahasiswa dan pelajar, sama sekali bukan. Kaum kampus dan sekolah diakui punya kekuatan tersendiri yang memang tak boleh dianggap sepele. Hanya saja persoalan menurunkan Presiden tak pula segampang itu.

Mari kita cermati kondisi riil di lapangan. Bahwa aksi demonstrasi yang tersebar di berbagai daerah terutama Jakarta sejauh ini masih mampu dikendalikan aparat keamanan. Betul banyak terjadi kisruh hingga aksi anarkistis, tetapi belumlah cukup untuk memaksa Presiden untuk turun tahta.

Itu dari aspek keamanan. Sekarang mari kita lihat aspek politiknya. Bahwa Jokowi hingga saat ini masih disokong oleh kekuatan parpol secara keseluruhan. Tidak ada oposisi. Dengan kata lain Jokowi masih memegang kendali, tetap dikelilingi oleh parpol di sekelilingnya.

Namun yang paling utama adalah bahwa kondisi perekonomian nasional masih terkendali. Inilah poin utama yang pasti terus dijaga ketat oleh pemerintah. Agar jangan sampai krisis moneter terjadi kembali seperti 1998 silam. Dengan masih stabilnya ekonomi, maka secara politik posisi Jokowi akan tetap kokoh.

Mari bandingkan dengan situasi yang terjadi pada Krismon 98. Kala itu mahasiswa mendapat dukungan penuh dari seluruh rakyat untuk menumbangkan Soeharto. Kenapa? Karena "perut" rakyat memang juga ikut lapar akibat hempasan ekonomi yang teramat dahsyat. Gerakan mahasiswa pun mendapat poros yang mulus hingga memaksa Soeharto untu menyerah.

Terakhir, masih loyalnya TNI dan Polri khususnya tentara kepada Jokowi. Di belahan dunia manapun, unsur militer memiliki kekuatan (politik) yang sangat signifikan. Lihat Gus Dur yang akhirnya dilengserkan MPR setelah TNI enggan menuruti perintah dekrit yang diterbitkannya.

Sehingga kalau ada pihak yang berharap Jokowi akan tumbang sebelum pelantikan 20 Oktober 2019 nanti, kubur saja impian itu. Bukannya tak mungkin tetapi peluangnya hampir tidak ada. Celah melumpuhkan Jokowi kini masih tertutup rapat.

Ingin menjatuhkan Jokowi tanpa didukung oleh situasi ekonomi yang sulit serta tanpa "restu" militer, rasanya seperti mimpi. Atau singkatnya, Mimpi Kali Ye.

Demikian.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun