Mohon tunggu...
Ishak Pardosi
Ishak Pardosi Mohon Tunggu... Editor - Spesialis nulis biografi, buku, rilis pers, dan media monitoring

Spesialis nulis biografi, rilis pers, buku, dan media monitoring (Mobile: 0813 8637 6699)

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Denny Bongkar Borok KPK, Yuk Seruput Kopinya!

7 September 2019   03:09 Diperbarui: 7 September 2019   04:33 803
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah kubilang, jangan main-main sama Fahri Hamzah. Di ujung periodenya sebagai anggota DPR, Fahri akhirnya menang. Sukses "menumbangkan" KPK. Sebuah lembaga independen yang selama ini dikenal superbodi. Fahri sudah pasti bangga sekarang.

Fahri adalah salah satu anggota DPR yang paling getol mengkritik KPK. Ia tak terima karena KPK sudah kelewat batas, bebas menyadap siapa saja tanpa seizin pengadilan. Selain mengkritik nyali KPK yang hanya membongkar korupsi kelas teri, bukan kelas kakap. Fahri sejak lama sudah curiga ada yang tak beres di internal KPK.

Tapi segetol apapun Fahri mengkritik, publik bahkan media massa sulit percaya. KPK sudah terlanjur dicintai. Sementara Fahri kadung dicap anti Jokowi, pernyataannya selalu dianggap keliru. Seobjektif apapun Fahri.

Tetapi sekarang, kopi yang diseruput Fahri kian nikmat setelah Denny Siregar akhirnya membombardir KPK lewat tulisannya yang ditayangkan di portal berita tagar.id, kemarin. Judul tulisannya lantang: "Bongkar-bongkar Borok KPK".

Membaca tulisan Denny yang dikenal sebagai pentolan pasukan 'die hard' Jokowi, sebetulnya tidak jauh berbeda dengan apa yang disampaikan Fahri selama ini. Beda-beda tipis, mungkin karena diaduk bukan dikocok.

Antara lain soal adanya pihak tertentu yang justru tampil sebagai pengendali di internal KPK, berkuasa menentukan mana kasus yang perlu diangkat serta kasus yang enak dan perlu dipetieskan. 

Fahri menyebutnya ibarat berburu di kebun binatang. Bebas mau pilih binatang apa saja. Mau singa, gajah, atau ular. Terserah, sudah tersedia semua di dalam kandangnya. Tinggal eksekusi.

Juga soal kenapa KPK selama ini malah rajin menggelar OTT yang kelasnya rendahan. Tak sesuai dengan namanya yang sangar. Semestinya KPK bertugas membongkar korupsi kakap dengan duit triliunan rupiah. Bukan ratusan juta atau miliaran saja.

Sebagai die harder Jokowi, serangan Denny ke KPK tentunya punya rasa berbeda ketimbang serangan Fahri. Rasanya jauh lebih pahit layaknya kopi tanpa gula.

Publik seperti dihadapkan pada kenyataan bahwa apa yang disampaikan Fahri selama ini adalah betul adanya. Bukan nyinyir belaka atau karena takut diciduk KPK. Sebab Denny telah mengkonfirmasinya.

Borok-borok KPK yang perlahan dibongkar Denny, boleh jadi merupakan kado terindah bagi Fahri sebelum mengakhiri tugasnya sebagai wakil rakyat 2014-2019. Sebuah happy ending.

Meminjam istilah Bang Denny, yuk seruput kopinya!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun