Sebidang sawah yang terhampar luas di Desa Hutagurgur, Kecamatan Silaen, Kabupaten Tobasa, Sumut. Sawah yang bernama "Hauma Silambiak" itu bukan sembarang sawah, tetapi menyimpan bukti sejarah yang amat penting bagi seluruh keturunan Raja Pamahar Pardosi yang kini menetap di Parsoburan, ibukota Kecamatan Habinsaran, yang juga bertetangga dengan Kecamatan Silaen.
Adapun perkampungan di sekitar sawah itu diberi nama "Lumban Gorat", yang dahulu kala menjadi tempat menetap Raja Ompu Dongan Pardosi, sebelum memulai perkampungan baru di Parsoburan. Alkisah, Raja Ompu Dongan Pardosi sebelumnya adalah bermarga Siagian.
Namun walau pernah berselisih paham, keturunan Siagian hingga kini masih tetap mengganggap Pardosi sebagai saudaranya. Atas ikatan itulah, bekas perkampungan Pardosi di Lumban Gorat hingga kini masih terawat dengan baik. Termasuk artefak berupa losung batu (lesung batu) maupun mual batu (sumur air) peninggalan Raja Ompu Dongan masih terus terawat sampai sekarang.
Undangan itu merupakan sebuah kehormatan bagi keturunan Raja Pamahar Pardosi, yang kendati sudah ratusan tahun tidak lagi menetap di sana, tetapi masih dianggap sebagai bagian dari Siagian. Semoga rencana pembangunan Tugu/Monumen Raja Mangarobean Siagian berjalan dengan baik dan lancar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H