Berangkat dari Priok tepat pada pukul 01.00 WIB, Minggu (26/5/2019) dinihari, sinyal telepon dan internet masih lancar jaya hingga satu jam berlayar. Perlahan, sinyal internet menghilang diikuti sinyal telepon beberapa waktu kemudian. Hilang sudah peradaban netizen, tanpa akses internet sama sekali.
Tetapi tenang, puasa itu hanya berlangsung 10 jam saja. Saat kapal melintas di pinggiran Kepulauan Bangka, sinyal ponsel menyala kembali. Tenang, sinyal hidup berlangsung kurang lebih 5 jam lamanya. Tapi sayang, sinyal internet masih menghilang.Â
Namun setidaknya, penumpang sudah bisa berkomunikasi dengan kerabat melalui sambungan suara, atau sekadar bernostalgia dengan layanan SMS. Kan lumayan!
Jangan khawatir juga kehabisan pulsa telepon. Itu karena abang-abang Starling tadi juga menjual pulsa, kok. Cuma ya itu, harganya juga disesuaikan dengan harga laut. Kan nggak mungkin kita cari pulsa di konter sebelah.
4. Kafe Mini Pelni Mart
Kenyamanan penumpang juga terjaga dengan kehadiran kafe mini bernama Pelni Mart. Aneka jajanan anak, kopi hingga rokok, maupun perlengkapan mandi tersedia di sana. Harganya sama persis dengan Abang Starling.Â
Bedanya, Pelni Mart dilengkapi tempat nongkrong nyaman serta suguhan lagu lewat speaker cukup kencang. Kuat dugaan, Abang Starling itu tak lain agen Pelni Mart yang berperan menjemput bola di tengah lautan.
5. Suguhan Makanan Lezat
Ini kredit positif yang layak diberikan untuk KM Kelud. Penumpang berkelas ekonomi saja, jadwal dan menu makanannya patut diacungi jempol. Selain tepat waktu, sajian makanannya cukup beragam. Dari ikan laut, ayam, hingga minuman ringan dalam kemasan. Pokoknya betul-betul diservis.Â