1. Aroma Khas WC
Kesan pertama menggunakan WC di KM Kelud adalah aroma yang khas, menyengat, hingga menimbulkan mual. Lantainya sedikit tergenang dan klosetnya hampir tak bisa digunakan. Tapi yang paling menyiksa adalah aromanya itu.
Selain aroma, klosetnya hanya dilengkapi selang air mini plus jerigen kecil yang bagian atasnya sengaja dipotong. Kalau di kapal perang, mungkin cocok model begitu, tapi sebaiknya jangan untuk kapal penumpang sipil. Tersiksa, bro!
Namun biar tak salah paham, kondisi tak mengenakkan itu hanya terjadi di Dek 5, kelas ekonomi yang letaknya berada di bagian belakang kapal. Saking baunya, penumpang di dekat WC Pria itu sepakat "memblokir" dengan memasang sapu dan tong sampah di dekat pintu WC. Ditutup sementara mirip akses medsos.
Alhasil, penumpang pria di dek 5 terpaksa harus mencari WC lain, terserah mau di dek berapa. Urusan masing-masing.
2. Starling Harga Miring
Starling alias Starbuck Keliling cukup membantu para penumpang yang ingin minum kopi dan mengisap nikotin. Walau tak punya saingan, harga jual starling di Kelud cukup bersahabat. Nggak asal getok!
Segelas kopi hanya dibanderol Rp 10 ribu saja, sementara rokok mengalami peningkatan harga mencapai 50 persen. Simpelnya, kenaikan harga di Starling Kelud berada di angka 50-100 persen. Masih wajar, menurut saya untuk ukuran di tengah laut.
Bahkan kalau mau berhemat, penumpang sebaiknya membawa bekal kopi mentah dari darat. Di kapal tinggal seduh, stok air panas dan air minum melimpah di sana. Tak perlu khawatir.
3. Dapat Sinyal Setelah 10 Jam