Saat ini, kekayaan migas itulah yang menjadi andalan utama pendapatan daerah Bintuni. Sementara kekayaan hutan dan laut termasuk industri pariwisata lautnya, hingga kini belum digarap maksimal. Tetapi dengan cadangan migas yang sangat besar tersebut, kehidupan masyarakat Bintuni sudah seharusnya sangat makmur. Namun ternyata tak selalu begitu. Ada persoalan mendasar yang perlu dibenahi di sana. Tak lain adalah kemampuan sumber daya manusia (SDM).
Beruntung, Bupati Bintuni Ir Petrus Kasihiw memiliki visi yang layak diacungi jempol. Saat meresmikan penerimaan siswa angkatan kedua Pusat Pelatihan Teknik Industri dan Migas (P2TIM) di Teluk Bentuni, Senin (12/11/2018), Bupati Petrus mengucapkan begini:
"Komitmen membangun Bintuni adalah membangun manusia, bukan jalan indah dan gedung indah. Memang itu juga dibutuhkan untuk kantor pemerintah dan lainnya. Tapi kalau manusianya tidak diberdayakan, apa artinya semua itu? Maka itu konsep kita adalah membangun manusia. Memang tidak seperti membalik tangan, perlu proses waktu dan jangka panjang. Jangan kita dianggap tidak berdaya. Kita tahu potensi kekayaan laut, hutan, dan bumi di Bintuni sangat melimpah. Ibarat "surga kecil" yang jatuh ke bumi. Lalu itu hanya kebanggaan saja tetapi manusianya tidak berdayakan, maka semua akan tinggal mimpi.
Inilah video saat Bupati Bintuni memompa semangat belajar anak-anak muda Bintuni:
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H