Mohon tunggu...
Ishak Pardosi
Ishak Pardosi Mohon Tunggu... Editor - Spesialis nulis biografi, buku, rilis pers, dan media monitoring

Spesialis nulis biografi, rilis pers, buku, dan media monitoring (Mobile: 0813 8637 6699)

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Sihar Sitorus Caleg Kaya Raya Sejak Lahir, Harapan Baru Warga Sumut

28 Oktober 2018   23:43 Diperbarui: 28 Oktober 2018   23:52 1191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sihar Pangihutan Hamonangan Sitorus atau akrab disapa Sihar Sitorus adalah calon kepala/wakil kepala daerah terkaya pada perhelatan Pilkada serentak Juni 2018 lalu. Dalam laporan harta kekayaan yang wajib disetorkan ke KPK, pundi-pundi Sihar tercatat lebih dari Rp 350 miliar. Harta kekayaan Sihar jauh di atas seluruh kandidat kepala daerah. Itu duit semua, tak dicampur daun.

Seperti semua tahu, Sihar merupakan cawagub Sumut yang mendampingi Djarot Syaiful Hidayat dan berakhir takluk saat berhadapan dengan pasangan Edy-Ijeck. Koalisi parpol pengusung Djarot-Sihar adalah PDIP dan PPP.

Tumbang di Pilgub Sumut, bukan berarti duet Djarot-Sihar mengambil langkah mundur. Keduanya kompak maju sebagai caleg untuk DPR RI dengan daerah pemilihan asal Sumut. Djarot memilih dapil Sumut I meliputi Kota Medan sekitarnya.

Sementara Sihar diterjunkan ke dapil Sumut II dengan wilayah mencakup 19 kabupaten/kota. Yakni Labuhanbatu, Labuhanbatu Selatan, Labuhanbatu Utara, Tapanuli Selatan, Kota Padangsidimpuan, Mandailing Natal, Nias, Nias Selatan, Nias Utara, Nias Barat, Kota Gunungsitoli, Kota Sibolga, Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Toba Samosir, Samosir, Padanglawas, dan Padanglawas Utara.

Kali ini, membahas Sihar sepertinya lebih menarik. Tak lain karena caleg bernomor urut 2 ini telah kaya raya sejak lahir. Ayahnya, almarhum DL Sitorus adalah salah seorang konglomerat asal Sumut. Bisnis DL Sitorus menggurita dari perkebunan sawit, rumah sakit, hingga sekolah yang tersebar di seluruh Indonesia.

Dengan gelimang harta sebanyak itu, Sihar tak punya kendala untuk melenggang ke Senayan. Itu bila ukuran uang adalah patokannya. Contoh sederhana, seandainya dibutuhkan modal kampanye Rp 35 miliar, itu baru sepersepuluh harta yang dimilikinya. Jumlah yang relatif kecil dibandingkan Rp 350 miliar. Belum ada apa-apanya.

Tetapi masih perlukah Sihar menggelontorkan duit sebanyak itu? Mengingat Sihar pada Pilgub Sumut 2018 cukup banyak meraup suara khususnya dari dapilnya saat ini. Apalagi jarak waktu antara Pilgub 2018 dengan Pemilu 2019 hanya berselang 10 bulan. Secara psikologis, masyarakat pemilih yang pada Pilgub mencoblos Sihar kemungkinan besar tetap akan mencoblos Sihar pada Pemilu 2019.

Tampaknya euforia Pilgub 2018 itulah yang ingin digunakan Sihar sebaik-baiknya. Sebagai politisi yang dikenal berpendidikan tinggi, peluang Sihar 'bermain duit' sangatlah tipis. Sihar akan berupaya sekeras mungkin menghindari praktik kotor itu. Bukannya Sihar tak punya duit atau pelit, tetapi inilah kesempatannya untuk menjadi seorang caleg teladan yang enggan main duit.

Seandainya Sihar sukses merebut satu kursi PDIP di Senayan tanpa bermain duit, saat itulah harapan baru telah lahir bagi warga Sumut. Sebab bisa dipastikan, motivasi Sihar ke Senayan pada prinsipnya bukan lagi atas nama ingin mengejar materi. Tetapi murni sebuah pengabdian kepada bangsa dan negara.

Walau begitu, Sihar juga wajib waspada dan jangan lengah sedikitpun lantaran wilayah Sumut II termasuk "dapil para gajah" dengan segudang jagoannya. Di internal PDIP misalnya, Sihar harus menghadapi caleg juara bertahan Trimedya Panjaitan.

Belum lagi caleg juara bertahan di parpol lain yang sudah terbukti ampuh meraup suara di Pemilu sebelumnya. Sebut saja Jhonni Allen Marbun (Demokrat), Gus Irawan Pasaribu (Gerindra), Rambe Kamarul Zaman (Golkar), maupun Saleh Partaonan Daulay (PAN).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun