Kibul dalam KBBI bermakna bohong, sementara pengibul adalah pembohong. Adapun terkibuli bermakna sebagai korban bohong atau pihak yang tertipu. Sedangkan pengibulan adalah proses atau cara mengibul dilakukan. Dalam bahasa sehari-hari khususnya anak muda di Ibu Kota, kibul sering digantikan kata 'ngibul' yang bermakna bohong, sedang berbohong, atau telah berbuat bohong.
Namun kata 'ngibul' tak melulu digunakan anak muda. Tetapi juga para politisi termasuk Amien Rais, seorang tokoh yang ikut menancapkan tonggak reformasi. Namun sayangnya, kali ini Amien betul-betul bernasib apes. Ketua Dewan Kehormatan PAN dan anggota Dewan Pembina Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi ini malah harus berurusan dengan polisi.
Semua berawal ketika ikut dalam konferensi pers Prabowo tentang penganiayaan aktivis Ratna Sarumpaet. Namun belakangan, Ratna mengakui bahwa ceritanya kepada Prabowo dan Amien hanyalah rekayasa belaka. Hoaks.
Karena ikut dalam konferensi pers beberapa waktu lalu, Polda Metro Jaya, Jumat (5/10/2018) memeriksa Amien Rais sebagai saksi. Ia diperiksa sebagai saksi atas aksi 'ngibul' Ratna. Maka Amien adalah korban dari pengibulan Ratna, ia sukses dikibulin.
Suksesnya Ratna 'mengibuli' Amien seperti sebuah cambuk. Ia kena batunya setelah selama ini sering menuduh pemerintahan Jokowi juga mengibuli rakyat. Salah satu aksi Amien yang cukup fenomenal adalah ketika menyebut aksi Jokowi membagi-bagikan sertifikat tanah hanyalah upaya mengibulin rakyat.
Sederet kritikan pedas Amien bahkan sempat membuat Istana gerah. Menko Kemaritiman Luhut Panjaitan sampai harus mengucapkan kata ancaman kepada Amien. Kalau mau, Luhut mengaku bisa saja mencari-cari dosa Amien. Itu urusan gampang.
Kini tanpa harus mencari-cari dosa, ternyata Amien malah jatuh sendiri. Celakanya, ia terjerambab di lubang yang digali oleh temannya sendiri, Ratna Sarumpaet. Sungguh tak diduga, Ratna tega mengibulin Amien Rais, juga Prabowo.
Amien Rais betul-betul kena batunya. Siapa menyusul Amien?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H