Mohon tunggu...
Ishak Pardosi
Ishak Pardosi Mohon Tunggu... Editor - Spesialis nulis biografi, buku, rilis pers, dan media monitoring

Spesialis nulis biografi, rilis pers, buku, dan media monitoring (Mobile: 0813 8637 6699)

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Nikson Panjaitan, Terpanggil Menyuarakan Aspirasi Warga Samosir

25 September 2018   10:49 Diperbarui: 25 September 2018   11:40 1371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nikson Panjaitan, SH kembali terpanggil untuk mengabdi sebagai wakil rakyat. Kali ini Nikson mencoba peluang politik di Kabupaten Samosir. Ia membidik satu kursi di DPRD Samosir. 

Sebetulnya, Nikson sempat menginginkan bertarung di level yang lebih tinggi yakni DPRD Sumut, walau niat itu diurungkan dengan berbagai pertimbangan. Nikson kini resmi tercatat sebagai caleg NasDem dengan nomor urut 4 dari daerah pemilihan 2 meliputi Kecamatan Simanindo dan Kecamatan Onanrunggu.

Kabupaten Samosir memang bukan wilayah baru bagi Nikson. Meski bukan putera asli setempat, tetapi istri tercintanya, Renist Siallagan adalah asli puteri Samosir. 

Selama ini, kehadiran Nikson ke Samosir juga tak hanya sebatas kunjungan keluarga saja. Lebih dari itu, ia turut mendampingi warga setempat dalam polemik pembangunan dermaga/pelabuhan ferry Ambarita di Kecamatan Simanindo.

Nikson yang berlatarbelakang advokat di Jakarta merasa terpanggil untuk mengadvokasi masyarakat setempat yang merasa haknya "dirampas" oleh pemerintah. 

Warga setempat bukannya anti pembangunan dermaga, namun jangan sampai pembangunan itu mengusik ketenteraman terlebih nilai historis para leluhur yang telah terjaga selama ini.

Panggilan menyuarakan aspirasi warga Samosir bagi Nikson tentu saja bukan kali pertama. Di kampungnya sendiri di Tornagodang, Kecamatan Habinsaran, Tobasa, Nikson juga sudah akrab dengan urusan seperti itu.

(Foto: Dok Nikson)
(Foto: Dok Nikson)
Bukan apa-apa, terdapat tiga persoalan pelik yang melilit Tornagodang. Pertama, kasus perkebunan teh Sibosur yang sampai saat ini statusnya masih menggantung. Kedua, kasus pencetakan sawah di Tornagodang seluas 160 hektar. 

Ketiga, kasus pembangunan bendungan aek sibabi. Hingga sekarang, ketiga kasus jumbo ini masih dalam proses hukum, terutama untuk kasus pencetakan sawah dan bendungan yang dicurigai sarat korupsi. Sedangkan untuk perkebunan teh Sibosur, persoalannya menyangkut birokrasi yang terlalu berbelit-belit.

Nikson adalah salah seorang aktor yang paling vokal agar trio kasus jumbo tersebut. Ihwal kepeduliannya sangat sederhana namun sangat bermakna. Tornagodang adalah tanah kelahirannya bahkan juga tanah leluhurnya. 

Upaya mengawal penuntasan kasus itu pun sudah diusahakan semaksimal mungkin oleh Nikson, termasuk dengan ikut bertarung sebagai caleg dari daerah pemilihan Habinsaran, Borbor, Nassau (Habornas) pada Pemilu 2014 lalu. Sayangnya, Nikson saat itu belum beruntung.

Kini Nikson kembali ke panggung politik dan siap memperjuangkan aspirasi warga Samosir. Berjuang itu di mana saja, tidak harus di kampung halaman. Terpenting, perjuangan tersebut didasari nilai dan niat yang tulus.

Salam Restorasi. Gerakan Perubahan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun