Mohon tunggu...
Ishak Pardosi
Ishak Pardosi Mohon Tunggu... Editor - Spesialis nulis biografi, buku, rilis pers, dan media monitoring

Spesialis nulis biografi, rilis pers, buku, dan media monitoring (Mobile: 0813 8637 6699)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jangan Seperti Latus, Demi Kekuasaan Tega Salibkan Yesus

29 Maret 2018   00:33 Diperbarui: 29 Maret 2018   01:20 1613
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apatis karena sudah terlalu sering bersuara kebenaran tetapi dengan mudahnya dicap sebagai provokator. Mungkin juga takut lantaran deretan teror seringkali menjawab setiap kali memperjuangkan kebenaran.

Tetapi makna pengorbanan Yesus juga masih terasa hingga kini. Meski tak lagi subur, ada saja orang atau pihak yang sedikit-banyak masih mengamalkan pengorbanan Yesus di kayu salib. Memberikan perhatiannya kepada kaum marhaen dan marjinal tanpa mempertimbangkan asal-usul terlebih dahulu. Tidak peduli siapapun, dari suku mana, dan agamanya apa.

Kisah Yesus juga sekaligus mengingatkan bahwa perbuatan baik tidak selalu harus dibalas dengan kebaikan. Ada kalanya kebaikan justru dibalas dengan kejahatan. Tetapi di situlah keunikan serta tantangan sebagai pengikut Kristus. Kasih itu tidak berharap imbalan, apalagi berharap imbalan setimpal semisal jeruk dibalas dengan jeruk. Tidak sama sekali.

Berbuatlah adil walau harus mengorbankan nikmatnya jabatan kekuasaan. Jangan seperti Latus. Berbuatlah baik kepada siapapun, dan sisanya serahkanlah kepada Tuhan. Itulah makna kasih yang sebenarnya.

Selamat Paskah 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun