Mohon tunggu...
Ishak Pardosi
Ishak Pardosi Mohon Tunggu... Editor - Spesialis nulis biografi, buku, rilis pers, dan media monitoring

Spesialis nulis biografi, rilis pers, buku, dan media monitoring (Mobile: 0813 8637 6699)

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

PBB Lolos Pemilu, Betulkah Ada Jual - Beli Suara di KPU?

7 Maret 2018   00:25 Diperbarui: 7 Maret 2018   01:10 658
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
PBB Lolos Pemilu (Foto/Antara)

Setelah berjuang melalui gugatan ke Bawaslu, Partai Bulan Bintang (PBB) akhirnya lolos kembali sebagai parpol peserta Pemilu 2019. Ini merupakan kedua kalinya setelah Pemilu 2014 lalu, PBB harus menggugat keputusan KPU yang mencoret partai besutan Yusril Ihza Mahendra ini sebagai parpol peserta Pemilu. Namun, dua kali dicoret, PBB tetap tangguh dan sukses melakukan perlawanan terhadap KPU. PBB akhirnya lolos dengan nomor urut 19.

Tetapi ada yang menarik usai dinyatakan lolos sebagai KPU, yakni saat Yusril menuding suara PBB dalam dua kali Pemilu yakni 2009 dan 2014 selalu dicuri. Akibatnya, sebagaimana dilansir detikcom, Selasa (6/3/2018), PBB terpaksa tidak mempunyai kursi di Senayan lantaran tidak melampaui batas ambang parlemen (parliamentary threshold) sebesar 3,5 persen. Semua itu terjadi karena suara PBB dicuri lalu diperjualbelikan.

Yusril lantas membandingkan perolehan suara partainya di daerah, termasuk di wilayah Papua, PBB dengan basis massa Islam ini selalu merebut kursi DPRD. Hal inilah yang membuat Yusril semakin yakin bahwa perolehan suara PBB di tingkat pusat selalu menguap entah ke mana.

Tudingan keras Yusril bahwa suara partainya dicuri, tentu sudah lewat pertimbangan matang. Sebab, Yusril Ihza Mahendra bukan orang sembarangan. Ia sudah banyak terlibat dalam peristiwa politik sejak orde baru hingga saat ini. Sejak era Soeharto, Yusril sudah dipercaya sebagai penulis naskah pidato hingga pernah mencalonkan diri sebagai Presiden. Karir tertingginya adalah menjabat sebagai menteri di tiga kabinet pada masa pemerintahan Gus Dur, Megawati, dan SBY.

Sehingga saat Yusril berani menyebut dalam dua kali Pemilu suara PBB selalu dicuri dan kini saatnya keras menghadapi KPU, tudingan itu hampir dipastikan sudah didasari bukti. Bukan hanya gosip dan fitnah belaka. Sebab jika tidak, pernyataan Yusril berpotensi digugat oleh KPU atau pihak lain yang merasa dirugikan.

Sejak ikut dalam arena Pemilu, PBB diketahui mempunyai kursi di DPR pada Pemilu 1999 dan 2004. Namun sejak Pemilu 2009, PBB gagal mencapai batas ambang parlemen 3,5 persen. Padahal, pada dua pemilu sebelumnya, PBB mampu mengoleksi 13 kursi dan 11 kursi DPR RI.

Kini, dengan naiknya batas ambang parlemen menjadi 4 persen, Yusril pun berani mematok target PBB hingga 9 persen. Itu artinya, PBB nantinya akan kembali masuk parlemen dengan Fraksi PBB. Tetapi dengan catatan, suaranya tidak dicuri dan diperjualbelikan. Jika masih terjadi, Yusril kali ini sepertinya tidak akan diam. Yusril siap main keras.

Pertanyaannya, betulkah ada jual-beli suara di KPU? Modusnya seperti apa?

Artikel ini telah ditayangkan juga di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun