Karenanya, jika Mba Devi harus menjelaskan ketigapuluh gedung bersejarah itu, barangkali Kompasiana Nangkring akan berubah nama menjadi Kompasiana Kering. Sudah pasti lama, bos!
Malam Bermandi Cahaya
Art festival maupun international film festival yang telah memasuki tahun kedua, juga termasuk daya tarik yang kerap menarik minat pelancong luar negeri. Di bulan Desember biasanya selalu ada pameran yang bertema romantis. Istilah kerennya, Macao itu sangat tanggap dengan isu kekinian. "Bagi yang suka foto-foto malam cocok karena di sana banyak imitasi bangunan Eropa seperti Menara Eiffel. Lampu-lampu di menara ini akan menyala dengan warna berbeda setiap saat," kata Arif.
Waspada dengan Dompet Anda
Macao juga menawarkan surga belanja dan bersantap. Untuk yang pertama, Mba Nitia menyarankan agar pelancong khususnya wanita untuk berhati-hati terhadap dompetnya. Bukan takut hilang, tetapi takut kehabisan duit saking nikmatnya berbelanja di kawasan Senado Square.
Uniknya lagi, Senado Square juga menawarkan wahana naik gondola yang melintas di pusat perbelanjaan. Jangan khawatir, ini bukan gondola yang sering kita lihat nangkring di bagian luar gedung pencakar langit saat melakukan pembersihan bagian luar gedung. Gondola di sini lebih tepatnya perahu kalau di Indonesia.
Berani terjun bebas dari ketinggian tiga ratusan meter?
"Saya bukan takut lompat, tapi takut bayarnya," celetuk Arif saat ditanyakan Nitia kenapa tidak mencoba wahana uji nyali di Macao Tower, dalam pelesirannya ke Macao. Pelancong yang ingin menguji nyali untuk terjun bebas dari ketinggian 338 meter memang tersedia di Macao Tower. Tentu saja, wahana atraksi itu dilengkapi alat keamanan yang sangat ketat guna menjamin keselamatan para penerjun bebas. "Tahun 2012 itu biaya sekali terjun itu sekitar Rp 3 juta, mungkin sekarang Rp 5 juta. Kalau ada yang mau bayarin, saya siap terjun," Arif mencoba menguatkan jantungnya.
Siap-siap Ucapkan Maknyuss
Egg-Tart adalah kuliner khas Macao yang menurut Mba Devi harus dicicipi. Masakan khas Portugis ini, sesuai namanya, berbahan dasar telur ayam yang diracik dengan bumbu lain sehingga berubah menjadi kuliner spesial. Ternyata, soal kuliner, Macao juga banyak menawarkan masakan perpaduan Eropa dan Asia. Itu sebabnya Macao pada Oktober 2017, kembali mendapatkan penghargaan dari Unesco, sebagai pusat gastronomi atau kuliner yang menggabungkan rasa Eropa dan Asia. Maknyuss, meminjam istilah almarhum Bondan Winarno.
Bebas Visa dan Penerbangan Langsung