Mohon tunggu...
Pardosa Godang
Pardosa Godang Mohon Tunggu... Dosen - Pelayan, pengajar dan pembelajar

Haus belajar, harus terus sampai aus ...

Selanjutnya

Tutup

Diary

Gagal Beli ORI022 di Bank Mandiri, Ada Beda Informasi

19 Oktober 2022   16:38 Diperbarui: 19 Oktober 2022   16:43 490
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku nasabah Bank Mandiri (BM) sejak lama, lebih dua puluh tahun yang lalu. Sejak bertugas di luar Jakarta. 

Penyebab utamanya adalah kebanggaanku terhadap "bank pribumi" ini. Selain itu, kantor cabangnya memang yang banyak tersebar di daerah-daerah pinggiran tempatku bertugas dulu sehingga menjadi nasabah BM adalah pilihan paling rasional.

Mau Coba Investasi dengan ORI022, Namun Gagal Akses
Kemarin aku berniat membeli ORI022 setelah diberi penjelasan oleh kawanku yang lebih paham tentang instrumen investasi di minggu sebelumnya. Karena tabungan sekarang tanpa bunga, lalu bunga deposito juga relatif kecil, maka aku tertarik untuk investasi obligasi pemerintah yang menawarkan kupon/bunga 5,95% dengan tenor 3 tahun ini.

Baca juga: Senangnya Bisa

Dari berselancar di internet mempelajari beberapa portal agen penjual ORI022 ini, yang akhirnya mempertimbangkan "kedekatanku" dengan BM, maka aku pun mengakses sbnonline.bankmandiri.co.id berdasar info yang disampaikan WA BM MITA +62 811-8414-000.  

Namun, apa yang terjadi? Seharian mencoba registrasi gagal terus! Aku tanya info kembali ke WA tersebut, jawabannya: 'nggak ada masalah dengan website, silakan coba lagi. Aku pun mencoba lagi. Terus dan terus. Seharian sampai sore gagal terus ...

Cara Baru Harapan Baru
Hari ini aku lanjut berupaya. Dengan cara baru, yakni menelepon karyawan Cabang BM tempatku biasa bertransaksi di Jakarta Timur. Karena bukan cabang prioritas, kata beliau Cabang BM mereka tidak melayani penjualan ORI022. 

Adanya di Cabang Kelapa Gading dan Cabang Rekso, katanya. Atau datang untuk memastikannya ke Cabang tempatku membuka rekening, hal yang aneh juga menurutku. Di zaman online begini masih diharuskan datang langsung ke Bank yang jaraknya juga tidak dekat?

Disarankan juga olehnya untuk menelepon ke 14000, online service BM. Karena pengen tuntas -- selain idealisme membantu mendanai Pemerintah, hehehe ... keren banget, ya? -- aku pun menelepon nomor dimaksud. 

Setelah dijawab mesin penjawab (jujur, ini hal yang aku tidak suka dengan pelayanan "tidak manusiawi" ini ...), akhirnya aku bisa 'ngobrol dengan mas Ta yang berusaha menuntunku.

Konfirmasi Dikirim ke E-mail?
Aku sampaikan bahwa sejak kemarin aku berupaya mendaftar ke website penjualan online ORI022 dimaksud, tapi selalu gagal. Beberapa kali dia bertanya alamat website yang aku akses, mungkin ragu apakah sudah benar, dengan berulangkali bertanya apa yang terlihat di layar laptop.

Setelah yakin aku 'nggak salah, dia kemudian menjelaskan: "Setelah mendaftar, bapak akan dikirim konfirmasi melalui e-mail paling lambat dua hari kemudian.". Lalu aku jawab, dari mana tahu mengirim via e-mail karena field isian yang tersedia hanya "UserID" dan "Password"? 

Bahkan dengan mencoba memasukkan alamat e-mail pada "UserID" pun masih tetap gagal registrasi.

Karena berusaha keras memuaskanku, dia pun bilang,"Coba pakai hp, pak. Kalau di hp ada field lain yang meminta fotocopy KTP, NIK, nomor rekening, lalu akan ada OTP, dan e-mail. Bukan cuma UserID dan password".

"Oh, beda antara laptop dan hp?"
"Beda, pak. Silakan dicoba"
"Baik, aku coba. Telponan ini aku tutup dulu supaya bisa buka hp. Nanti aku hubungi lagi kalau masih belum tuntas".
"Baik, pak".

Sekali lagi, karena betapa inginnya memiliki ORI022 ini aku habiskan waktu untuk mengakses pakai hp. Ternyata sama juga dengan laptop: hanya ada dua field isian: "UserID" dan "Password". 

Aku coba mengisi, hasilnya sama juga: gagal registrasi dengan notifikasi "User ID/password yang anda masukkan salah. Silakan coba kembali". Demikian berulang-ulang, sampai aku putus harapan, hingga menelepon kembali ke 14000.

Pribadi, tangkapan layar sbnonline.bankmandiri.co.id
Pribadi, tangkapan layar sbnonline.bankmandiri.co.id
Pribadi, tangkapan layar sbnonline.bankmandiri.co.id
Pribadi, tangkapan layar sbnonline.bankmandiri.co.id
Beda Orang, Beda Jawaban
Walau suaranya mirip, ternyata yang menjawab sudah beda orang. Tadi Ta, sekarang diterima To. Dan "mengalihkan isu" ke SMS online dengan bertanya apakah sudah berlangganan. 

Tentu saja aku jawab "sudah", walau dalam hati bertanya-tanya apakah memang ada hubungannya dengan rencana pembelian ORI022 ini.

Lalu obrolan berulang kembali, aku menjelaskan apa yang sudah aku alami selama dua hari ini. Mendadak dia bilang, "Registrasi untuk pembelian ORI022 sudah berakhir 17 Oktober lalu, pak. Harus menunggu jika ada penawaran penjualan obligasi berikutnya".

Tentu saja aku kaget! Pertama, karena aku tahu dari pemberitaan bahwa masa berlakunya sampai besok 20 Oktober 2022 (dan juga dikonfirmasikan demikian oleh petugas BM sebelumnya). Kedua, di layar laptop dan hp flyer BM juga tertulis periodenya adalah 26 September -- 20 Oktober.

"Itu periode penawarannya, pak. Kalau untuk registrasi sudah berakhir 17 Oktober yang lalu", katanya berupaya meyakinkanku karena memberitahu dirinya tentang komunikasi yang disampaikan BM tersebut kepada nasabah yang jelas-jelas tertulis "20 Oktober 2022".

Mana yang benar? Hanya Bank Mandiri sajalah yang tahu. Yang pasti, hari ini aku batal membeli ORI022 dari bank yang sangat dekat di hati ini.

Sedih juga perasaan. Pernah mengalami hal seperti ini, kawan-kawan Kompasiana?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun