Mohon tunggu...
Pardosa Godang
Pardosa Godang Mohon Tunggu... Dosen - Pelayan, pengajar dan pembelajar

Haus belajar, harus terus sampai aus ...

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Jadi Antitesis Anies, Pilihan Logis Heru BH Selaku Pj. Gubernur DKI Jaya

18 Oktober 2022   11:16 Diperbarui: 18 Oktober 2022   11:32 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melihat tayangan KompasTV tentang betapa meriahnya warga Jakarta menyambut kedatangan Heru Budi Hartono (HBH) di Balai Kota DKI kemarin siang menunjukkan ada golongan masyarakat yang merindukan perubahan kepemimpinan di provinsi ini. 

Tanpa harus lupa berterima kasih pada Anies dengan gaya kepemimpinan yang sudah mewarnai Jakarta selama lima tahun belakangan ini dengan berbagai pernak-perniknya, HBH selaku Penjabat Gubernur DKI sampai 2024 menjadi tumpuan harapan akan adanya perubahan.

Perubahan, Sesuatu yang Selalu Dirindukan
Adalah lumrah jika banyak orang menginginkan perubahan, apalagi yang mengarah kepada kebaikan dan perbaikan. Demikian juga dengan warga Jakarta sekarang ini. 

Bukan hanya yang tidak menyukai Anies, bahkan yang menyukai Anies pun pasti punya harapan yang sama. Selanjutnya, bergantung kepada pemimpin itu sendiri. Apakah dapat memenuhi harapan sebagaimana yang jadi impian orang-orang yang dipimpinnya, atau hanya sekadar "gone with the wind".

Salah satu artikel di indeed layak jadi rujukan, mengatakan bahwa ada empat keahlian yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin dalam melakukan perubahan yang kesemuanya melekat pada profil HBH dengan kelengkapan pengalaman yang dimilikinya.
 
Komunikasi
Pemimpin perubahan berkomunikasi dengan tim mereka, tidak hanya tentang apa yang dimaksud dengan perubahan, tetapi juga untuk menjelaskan mengapa HBH perlu membuatnya. Menjelaskan alasan tindakan tertentu dan menghubungkannya dengan misi Pemprov DKI dapat membantu semua pemangku kepentingan dalam memahami tujuan dan dampak pekerjaan mereka. 

HBH juga dapat menjelaskan manfaat langsung perubahan bagi ASN di lingkungan Pemprov DKI dan pemangku kepentingan lainnya untuk meyakinkan mereka tentang pentingnya dan nilainya.

Kolaborasi
"Jakarta Kota Kolaborasi" pernah dijadikan jargon. HBH selaku pemimpin perubahan bertanggung jawab untuk membimbing seluruh kelompok orang melalui perencanaan dan pelaksanaan perubahan. 

Ini berarti HBH dan timnya harus ahli dalam mengetahui cara bekerja sama dengan orang lain dan membangun tim, memimpin perubahan melibatkan banyak orang dalam proses pengambilan keputusan dan mendorong mereka untuk saling membantu.

Determinasi
Tentu akan banyak tentangan dan tantangan yang akan dihadapi HBH selama kepemimpinanya. Oleh sebab itu, selaku pemimpin perubahan HBH perlu mempersiapkan diri untuk menghadapi dan mengatasi hambatan untuk berubah. 

Para pemimpin perubahan biasanya menghadapi kesulitan dengan sikap positif, mentalitas pemecahan masalah, kepercayaan diri dan ketekunan. Mereka harus meluangkan waktu dan usaha untuk membuat perubahan, membantu karyawan mereka dengan kebingungan karena perubahan dan mengingat tujuan yang lebih besar untuk mempertahankan motivasi.

Aparatur di DKI Jaya yang sudah terbiasa dengan gaya kepemimpinan Anies kemungkinan mengalami "shock" karena perbedaan gaya kepemimpinan. Bagaimana reaksi mereka, ini yang harus diantisipasi oleh HBH.

Sikap Positif
Ini adalah keterampilan penting bagi pemimpin perubahan untuk menginspirasi karyawan, bekerja dalam tim, dan mencapai hasil yang diinginkan. Sikap positif dan percaya diri dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas pekerjaan dan layanan. 

Jika pemimpin memegang keyakinan bahwa hasil yang diinginkan akan terjadi, pandangan seperti itu dapat memotivasi tim untuk mencoba yang terbaik.

Pengalaman HBH sebagai "orang Istana" dan juga mantan pejabat DKI akan sangat membantu untuk bersikap positif sebagai antisipasi dinamika respon aparatur dan masyarakat Jakarta yang dipimpinnya.

Rasa Ingin Tahu
Seorang pemimpin perubahan selalu ingin tahu dan selalu mencari informasi baru. Mereka mengajukan banyak pertanyaan untuk mempelajari cara kerja terbaik dan mereka meneliti dan mempelajari panduan dari sumber terpercaya. 

Mereka juga memperhatikan dengan cermat setiap umpan balik yang mereka terima dari tim dan pemangku kepentingan lainnya untuk memastikan mereka mengelola harapan dan kebutuhan semua orang.

HBH dengan semangat blusukan yang diwariskan oleh pak Jokowi ketika masih jadi Gubernur DKI maupun presiden sekarang ini tentu menginspirasi HBH dan bukan hal yang sulit untuk juga dilaksanakan. Buktinya, mulai hari ini sebagai hari pertama menjabat, tradisi menerima pengaduan langsung masyarakat di Balai Kota sudah dimulai.

Antitesis Anies, Pilihan Logis
Walau unggul dan menang dalam Pilkada 2017, namun hampir semua orang tahu bagaimana proses yang dilakoni Anies untuk meraih ambisinya tersebut. Salah satunya dalam hal kerukunan masyarakat sehingga dijuluki Bapak Politik Identitas, hal yang berpotensi buruk pada kehidupan bermasyarakat. 

Pengelolaan keuangan yang amburadul ("kelebihan bayar"), maladministrasi (balapan formula E), dan banyaknya pernyataan yang "ajaib" lebih menjadi "trade mark"-nya dibanding hal-hal baik lain yang dilakukannya selama menjabat.

Untuk itu, menjadi antitesis Anies bisa jadi merupakan pilihan logis bagi HBH dalam menjalankan amanah sebagai pemimpin tertinggi di DKI. 

Tak ada salahnya juga kita berterima kasih kepada Anies yang sudah menyerahkan tampuk kepemimpinan di DKI Jaya, dan berharap akan kebaikan selalu menyertai HBH selaku Pj. Gubernur DKI Jaya sekarang ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun