Mohon tunggu...
Pardosa Godang
Pardosa Godang Mohon Tunggu... Dosen - Pelayan, pengajar dan pembelajar

Haus belajar, harus terus sampai aus ...

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Waspada Risiko Kanker Minyak Goreng Curah! Pemerintah Salah Arah?

6 Juli 2022   16:26 Diperbarui: 7 Juli 2022   21:15 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://money.kompas.com/read/2022/07/06/122600326/mendag-zulhas-minyakita-sudah-ada-izin-edarnya-siapa-saja-bisa-beli

Kemarin sore di ruangan meeting ketika up date session, CEO bicara dengan mantap: "Pak, besok rencananya Presiden Jokowi akan mengumumkan tentang peluncuran minyak goreng curah dikemas dengan merek MinyaKita. Kita, sama dengan semua produsen diwajibkan memproduksi dengan merek yang sama.".

Kaget juga dengan strategi terbaru Pemerintah ini. Terkesan anti mainstream. Bagaimana bisa satu brand diproduksi oleh produsen yang berbeda-beda?

Setelah peraturan berubah-ubah dengan cepat sehingga benar-benar membingungkan pasar (apalagi konsumen!) sampai kemudian Menteri Perdagangannya yang berubah, Zulhas selaku menteri yang baru memang menjadikan harga migor curah ke angka Rp 14.000,- per liter. Dengan peluncuran hari ini, sudah tercapailah target pertama dan mungkin yang utama.

Beda Minyak Goreng Curah dan Minyak Goreng Kemasan
Menurut Permendag Nomor 6 Tahun 2022, minyak goreng curah adalah minyak goreng sawit yang dijual kepada konsumen dalam kondisi tidak dikemas dan tidak memiliki label atau merek. Sementara itu, minyak goreng kemasan sederhana adalah minyak goreng sawit yang dikemas dengan kemasan lebih ekonomis.

Sesuai Kompas hari ini (6/7) Pemerintah melalui Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menyebutkan bahwa Minyakita adalah produk minyak kemasan curah sederhana.

Merujuk peraturan yang dibuat sendiri itu saja sudah langsung terlihat pelanggaran. "Tidak memiliki label atau merek" jelas-jelas dilanggar dengan launching MinyaKita ini jika dikategorikan sebagai minyak goreng curah. Minyak kemasan curah sederhana membuat bingung di kategori mana sebenarnya MinyaKita ini karena seakan "kombinasi" antara minyak goreng curah dengan minyak goreng kemasan sederhana.

Minyak Goreng Curah Tidak Aman Bagi Kesehatan!
Bertahun-tahun yang lalu Pemerintah sudah mengeluarkan larangan menjual minyak goreng curah, faktor kesehatan yang menjadi alasannya. Mutu minyak kemasan dengan minyak curah sangat berbeda karena minyak curah memiliki komponen asam lemak yang lebih tinggi sehingga asam lemak tersebut menyebabkan mudah rusaknya minyak curah.

Tingginya asam lemak bebas minyak curah menyebabkan mudah teroksidasi mengakibatkan mudah rusak. Bahan pangan berpati yang digoreng dengan suhu tinggi akan menimbulkan reaksi antar gula dan asam amino yang menghasilkan acrylamide, suatu senyawa yang menurut BPOM Amerika Serikat (Foods and Drugs Administration/FDA) sangat berbahaya dan dikaitkan dengan risiko terjadinya kanker.

Artinya, dalam jangka panjang mengonsumsi minyak curah yang dikonsumsi akan menyebabkan risiko terjadinya kanker, peningkatan kadar kolesterol darah, kemudian berimplikasi pada peningkatan risiko penyakit kardiovaskular.

Waspada! Harga Minyak Goreng Curah Murah Bisa Berakibat Resiko Bertambah
Strategi menurunkan harga minyak goreng curah dengan mematok harga sama di seluruh Indonesia dalam jangka pendek akan menciptakan euforia pada masyarakat. Secara langsung hal ini akan mendorong masyarakat untuk berbondong-bondong memborong.

Tingkat konsumsi minyak goreng curah pasti akan melonjak dengan sangat tajam. Secara logika, meningkatnya konsumsi akan meningkatkan potensi rusaknya kesehatan manusia Indonesia yang mengonsumsi produk yang berbahaya bagi kesehatan tersebut.

Daripada mengendalikan harga minyak goreng curah dan menganggap ini suatu keberhasilan, lebih baik Pemerintah mengendalikan harga minyak goreng kemasan. Selisih harganya belakangan ini sudah tidak setajam tahun lalu.

Artinya, peluang keberhasilan memberikan masyarakat dengan minyak goreng kemasan yang lebih sehat bukanlah sesuatu yang mustahil. Nyaris tinggal selangkah lagi.

Keberhasilan yang diraih hari ini sangat jangka pendek. Bahkan lebih menguntungkan secara politis bagi Mendag Zulhas yang belum 100 hari menduduki kursi jabatannya.
 
Sunter, 06 Juli 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun