Mohon tunggu...
Pardosa Godang
Pardosa Godang Mohon Tunggu... Dosen - Pelayan, pengajar dan pembelajar

Haus belajar, harus terus sampai aus ...

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Jika Shin Tae-yong Tidak Sombong, Mungkin Saja Piala Asia Kita Boyong

10 Juni 2022   15:50 Diperbarui: 21 Juni 2022   09:51 782
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: cnnindonesia.com

Saat ini masyarakat bola Indonesia sedang euforia, bergembira ria dengan keberhasilan timnas menaklukkan Kuwait dengan angka 2-1 pada pertandingan Piala Asia U-23. 

Banyak analisa dan puji-puja, buat pemain dan yang terbanyak buat Shin Tae Yong (STY). Kegagalan di SEA Games yang lalu seakan terlupakan oleh pecinta bola domestik.

Ya, patut kita syukuri karena kita memang haus kemenangan sebagaimana timnas PSSI juga masih minim prestasi.

Di mana-mana, pelatih memang menjadi sorotan utama. Kemenangan -- juga kekalahan -- tim di lapangan ditentukan strategi yang ditetapkan pelatih dan dijalankan oleh pemain.

Harus diakui, STY banyak melakukan perubahan dan perbaikan pada timnas kita. Sepertinya karena perbaikan mencolok pada tim, membuat STY over confidence. Ini yang berbahaya.

Hal tersebut diekspresikannya dalam bentuk sesumbar di SEA Games, dengan mengatakan bahwa Indonesia akan menaklukkan Vietnam di laga perdana yang malah terbukti Indonesia dilibas 0-3.

Untunglah, setelah membaik dengan mengalahkan Timor Leste dan Filipina, timnas masih bisa sedikit menghibur kekecewaan masyarakat pecinta bola dengan "hanya" mampu memenangkan medali perunggu.

Optimis bagus, tapi sesumbar dan angkuh bisa menyebabkan potensi kemenangan jadi hangus.

Kemenangan atas Kuwait hendaknya dijadikan penyemangat, dengan tetap waspada dengan cara mempersiapkan diri sebaik-baiknya. Bertanding dengan Yordania nanti malam hendaknya dijadikan tangga kecil untuk semakin menapak naik sampai ke puncak. 

Dengan rendah hati, selangkah demi selangkah sampai akhirnya menjadi juara. 'Nggak ada yang 'nggak mungkin selagi bola masih bundar, demikian kata pengamat di warung kopi. Siapa yang menyangka bahwa Kuwait bisa kalah?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun