Mohon tunggu...
Pardomuan Gultom
Pardomuan Gultom Mohon Tunggu... Dosen - Dosen STIH Graha Kirana

Lecturer

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Filosofi Pohon Pisang: Tak Akan Mati Sebelum Berbuah

7 Juli 2023   00:29 Diperbarui: 7 Juli 2023   00:30 1666
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (sumber gambar: altervista via uib.no) 

Ia hanya berbuah sekali, lalu kemudian mati. Maknanya, bergunalah sebelum kematian menjemput. Ia juga punya makna yang sederhana, yang bisa dijadikan sebagai guru dalam kehidupan.

Ia juga punya kemampuan yang luar biasa. Meski batangnya sudah ditebang, ia dapat tumbuh kembali dalam bentuk tunas muda. Pelajaran yang dapat ditarik dari pisang adalah semangat untuk terus bangkit ketika jatuh, rapuh, dan gagal dalam menghadapi sesuatu. Tak peduli berapa kali ia ditebang. Tak boleh berhenti untuk tumbuh untuk terus bangkit melawan kegagalan.

Demikian pun manusia, hendaknya berguna layaknya pohon pisang. Seperti daunnya, sejak muda kiranya kehidupan manusia dapat berguna. Sifat berguna ini haruslah dilakukan terus-menerus sepanjang waktu untuk orang lain di mana pun ia berada. Tentunya dengan prasyarat tidak mudah menyerah sebelum ia memberikan sesuatu kepada orang lain. Tunas-tunas yang tumbuh di sekitarnya, ibarat manusia yang telah beranjak dewasa, ia menularkan ilmu dan sifat bagi orang-orang muda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun