Mohon tunggu...
Tua Pasaribu
Tua Pasaribu Mohon Tunggu... lainnya -

Retired

Selanjutnya

Tutup

Politik

Masih Pantaskah Kita Memberi Ruang kepada Partai Demokrat?

10 Juni 2011   07:22 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:40 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kita sudah penat,jengkel melihat sepak terjang Partai Penguasa dengan SBY sebagai ketua Dewan Pembina.Kasus Bank Century dan setumpuk persoalan mengambang dibawah Presiden SBY yang sekaligus Ketua Dewan Pembina Partai.Presiden SBY akan tampil terdepan dan menghunus pedang untuk menggelar perlawanan terhadap korupsi hanya isapan jempol dan pencitraan yang memuakkan.Kata dan segudang kata yang mau di ucapkan tak perlu modal,tak perlu rupiah asal mulut bisa mangap terjadilah kata.Tetapi lain persoalan dengan Presiden SBY sebagai pemangku jabatan tertinggi di Negara ini.Presiden tidak boleh berprilaku pedagang kaki lima tanah Abang untuk menjajakan dagangannya mengumbar kata .Lagi lagi Nazaruddin dan belakangan ini ada dua Kader Partai Demokrat tersangkut dugaan korupsi.Lengkap sudah wajah Partai Demokrat penista janji.

Tindakan kader Partai Demokrat pantas kita pertanyakan,Ramadhan Pohan sang penabur gossip tidak lebih sebagai provakator murahan di pinggir jalan saat demo berlangsung.

Nazaruddin adalah tolok ukur terakhir untuk Partai Demokrat,betapa bejatnya moral kader partai penguasa yang nota bene menjadi anggota DPR.Hengkang ke luar Negeri dengan meniru system bertanding tinju"hit and run"

Ngemplang duit lalu kabur ala  musang curi ayam. Tentu kita bertanya!apakah masih pantas kita memberi ruang di Republik ini untuk Partai Demokrat?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun