Pas momen kita usai lebaran, ternyata banyak crita-cerita yang bisa kita bandingkan untuk refleksi kita bersama. Saat mengucapkan “ya”, sering kita pakai hanya sebagai tameng untuk menutupi sesuatu. Begitu juga dengan ucapan “minta maaf” yang terucap saat lebaran, ada kalanya ucapan itu hanya berperansebagai salam pembuka suatu interaksi.
Yang sangat berbeda antara Jepang dan Indonesia adalah ungkapan rasa syukur atas karuniaNYa. Ucapan yang berkaitan dengan Tuhan atau menyebut secara langsung kosa kata “Tuhan” tidak akan kita temui. Kemudian, pada hal yang berhubungan dengan melakukan sesuatu untuk orang lain, pada umumnya orang Indonesia ada satu pemikiran yang berhubungan dengan ‘tanpa pamrih secara langsung’. Pemikiran inilah yang menjadi alasan seseorang termotivasi untuk menjalin silaturahim, terutama saat lebaran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H