Mohon tunggu...
Paras Tuti
Paras Tuti Mohon Tunggu... Guru - Cakrawala Dunia Indonesia-Jepang

Kosong itu penuh. Dan, penuh itu kosong

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Baju Tradisional Kimono dan Titik Erotisnya

17 Maret 2015   14:33 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:31 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kimono, semua orang tahu kalau itu baju tradisional bangsa Jepang. Cuman masuk ke bahasa Indonesia menjadi bahasa serapan, maknanya menjadi menyempit, identik dengan piyama tidur.

Mengapa demikian?

Model kimono pada dasarnya adalah baju yang simple, hanya dililitkan sekali, sudah bisa menutup tubuh. Tidak perlu berulang kali harus melilitkan ke badan, seperti kita pakai jarik (kain panjang, bawahan dari baju kebaya)

Dan yang paling menarik dari kimono ini adalah, dengan hanya memiliki satu ukuran baju saja bisa dipakai saat kondisi berat badan apa pun. Jika si empunya menjadi gemuk, tetap saja bisa dipakai. Karena tidak mempunyai ukuran untuk dada, pinggang, pinggul tertentu. Dan juga tinggi badan. Hanya perlu lilitannya dimasukkan lebih dalam, jika badan mengurus. Dan lipatan di perut dikurangi jika badan meninggi. Hanya itu saja. Sangat simple.

Kimono untuk perempuan dewasa, remaja, dan anak-anak dibedakan pada bentuk lengan dan corak dan bentuk dari obi (sabuk pemanis). Kimono laki-laki dan kimono perempuan, sangat berbeda, tetapi pada dasar pemakaian dan bentuk potongan bajunya sama.

Asal kata kimono dari 着る物 kiru mono, yang kemudian berubah menjadi KIMONO. Asal muasal artinya adalah, semua baju atau kain yang melekat di badan adalah kimono.

[caption id="attachment_403550" align="aligncenter" width="441" caption="Yukata, kimono musim panas, dikenakan saat festival musim panas"][/caption]

Oleh karena itu ada berbagai jenis kimono. Untuk resepsi pernikahan, kimono yang dipakai pengantin,  upacara pemakaman, acara wisuda, acara hari dewasa dan lain sebagainya.  Kemudian yang dipakai untuk para 芸者 geisha, wanita penjual seni pun juga berbeda. Kimono itu berkesan gemebyar penuh dengan kemewahan.

[caption id="attachment_403548" align="aligncenter" width="484" caption="Hakama, kimono khusus kelulusan wisuda"]

1426576951917592422
1426576951917592422
[/caption]

Dari kacamata orang awam, kimono terutama yang untuk perempuan termasuk jenis busana yang terkesan tertutup rapat. Apakah demikian?

Kesan erotis, itu adalah salah satu ciri khas baju tradisonal. Terutama baju tradisional yang ada di Negara-negara tropis. Lha kalau kita lihat sekilas kimono yang tertutup mulai dari atas sampai bawah ini, apakah pembaca bisa menemukan di mana titik erotisnya?

[caption id="attachment_403551" align="aligncenter" width="490" caption="Penganten ala Shinto. Perhatikan titik erotisnya, pada bagian tengguk"]

1426577537761824408
1426577537761824408
[/caption]

Coba kita tengok bagian tengkuknya. Kerahnya sengaja ditarik, terlihat punggung bersih dan terlihat cantik sekali dengan kolaborasi sanggul yang anggun. Bagian tengkuk inilah titik erotis dan titik cantiknya saat orang berpakaian kimono.

Kemudian coba perhatikan bagian dada, hanya ada persilangan kerah. Dan diikat rapi dengan sabuk besar disebut obi. Semua jenis kimono untuk pengikatnya tidak akan diketemukan 1 buah kancing pun.

Karena posisi perempuan selalu ada di sebelah kiri laki-laki, maka cara pakai kimono dari kanan dililitkan terlebih dulu ke tubuh, kemudian baru yang kiri. Coba bayangkan jika mereka sedang bermesraan. Tangan kanan si laki-laki akan leluasa meraba dada si perempuan dengan tanpa kesulitan sama sekali. Dan begitu diperlukan untuk dibuka, sekali tarik, obi besar nan cantik akan terlepas. Dan inilah satu lagi titik erotisnya.

Seiring dengan kemajuan zaman, teknologi perkembangan kimono juga mengalami kemajuan. Seorang bertanya pada penulis, apakah kimono jaman dulu itu sama dengan kimono jaman sekarang?

Kalau kita lihat buku-buku yang berisi kumpulan lukisan 浮世絵 ukiyoe (Lukisan yang banyak bergambar wanita cantik dengan memakai kimono) kita akan banyak menemukan wanita-wanita berkimono yang sedang bermesraan. Ya, bisa dibilang buku kumpulan lukisan tersebut termasuk buku porno. Kalau masuk ke Indonesia, penulis yakin sudah dibredel. Dalam buku itu, lukisa alat kelamin  tergambar dengan detail yang jelas. Tetapi lukisan adegan seksnya sangat halus. Tidak bugil telanjang bulat, masih dalam berpakaian kimono lengkap, tetapi bisa tertangkap jelas itu adegan sedang melakukan hubungan seks.

Karena di Jepang buku tersebut bukan termasuk gambar atau buku porno, anak-anak pun melihatnya sebagai apresiasi hasil seni.

Semakin mereka memahami, semakin tidak ada rasa penasaran tentang rasa itu. Sepanjang pengetahuan penulis, mereka lebih bisa mengelola perasaan atau hasrat seks itu, terlihat dari angka pemerkosaan yang rendah. Jika dibandingkan dengan banyaknya jumlah video yang dijual resmi dan bebas dipasaran. Mungkin juga karena hukum untuk pemerkosaan dan pelecehan seksual sangat berat.

Industri video dan majalah porno di Jepang memang termasuk besar. Si penjual jasa foto model itu apakah tidak merasa malu jika diketahui dia berprofesi sebagai foto model buku atau aktris/ aktor porno? Mereka tidak akan mengenal malu, jika berhubungan dengan semua surat kontrak yang saling tertanda tangani. Maksudnya, karena mereka saling setuju seperti itu, sepanjang tidak timbul konflik antara individu yang tertera di perjanjian. Itu sudah cukup, rasa malu bisa dikesampingkan.

Tulisan ini terwujud untuk pemenuhan rasa penasaran dari seseorang mengenai kimono dan serba serbi nya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun