Mohon tunggu...
Paras Tuti
Paras Tuti Mohon Tunggu... Guru - Cakrawala Dunia Indonesia-Jepang

Kosong itu penuh. Dan, penuh itu kosong

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Keikhlasan Diri di Balik Bunga Plum di Musim Semi

2 Maret 2014   14:43 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:19 413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_325458" align="aligncenter" width="604" caption="Bunga Plum pink, ada kuncup, ada berkelopak, tanpa daun (dok. pribadi)"][/caption]

Mekarnya bunga Plum sambut datangnya Musim Semi. Horeee! Musim semi telah tiba. Seneng banget rasanya. Pohon-pohon yang tadinya pada rontok daunnya, sudah mulai memanggil alam untuk mengembalikan asrinya daun dan indahnya bunga kembali pada rantingnya.

Mulai minggu lalu di salah satu taman milik pemda Nagoya, diadakan Festival Bunga Plum. Festival ini diadakan sampai tanggal 23 Maret. Berbeda dengan bunga Sakura, bunga Plum lebih panjang umurnya. Jadi kita menikmatinya sejak mekar sampai rontok, sekitar 3 mingguan.

Lokasinya dekat banget dengan apartemen, sekitar 15 menit jalan kaki. Kemarin kami ber-13, kumpulan dari beberapa keluarga jalin silaturahim, jalan kaki santai untuk menikmatinya. Masih juga di penghujung jalan menuju lokasi, sudah disuguhi deretan Bunga Plum di sepanjang kiri kanan jalan. Taman ini trade marknya adalah bunga Plum jenis Shidare Ume (bunga plum yang jenis bunganya menjuntai). Cantik banget persis bunga plastik yang aku temui dulu sebelum ke sini, seingatku dulu juga pernah bikin prakarya dari tali rafia pink jaman masih pake seragam sekolah.

[caption id="attachment_325459" align="aligncenter" width="300" caption="Pohon Shidare Ume ini, begitu masuk lokasi, sudah menyambut kita (dok pribadi) "]

13937183771104741009
13937183771104741009
[/caption]

Ternyata ada banyak jenis, di taman ini ada 12 jenis. Pohon Plum jenis Shidare ume ini tidak bisa diambil buahnya, tapi hanya sekedar dinikmati bunganya saja. Tingginya rata-rata 2-3 meter. Bentuk bunganya mirip banget dengan bunga Persik, bunga Sakura, sering banget orang keliru, apalagi yang awam kayak aku gini. Bisa dibedakan dengan musim munculnya bunga. Misalnya pertengahan bulan April, sebagai petanda puncak musim semi, bunga Plum ini musim kembangnya habis, berganti bunga Sakura.

[caption id="attachment_325460" align="aligncenter" width="300" caption="Ada banyak jenis pohon Plum, ini 12 jenis di antaranya (koleksi pribadi)"]

13937186382049116069
13937186382049116069
[/caption]

Taman ini luas banget, ada hutan bamboo, taman Shidare Ume, area peternakan juga ada. Semuanya lengkap, untuk membawa keluarga jalan, cukup banget, seharian kita bisa menghabiskan waktu di sini. Ada tempat luas untuk bermain bola. Ada juga tempat untuk anak belajar pertamanan, pertanian dan peternakan. Yang terpenting lagi masuknya gratis, dengan fasilitas umum-nya yang bagus.

[caption id="attachment_325461" align="aligncenter" width="521" caption="Area bebas, dikelilingi stand-stand jual hasil pertanian (dok. pribadi) "]

1393718925721294325
1393718925721294325
[/caption]

[caption id="attachment_325462" align="aligncenter" width="511" caption="Suasana salah satu stand, di depannya terhampar hasil berkebun yang belum di panen. (dok pribadi)"]

13937190121313639848
13937190121313639848
[/caption]

[caption id="attachment_325463" align="aligncenter" width="300" caption="Cangkokan bunga Plum ini juga dijual, sekitar 1500-3000 Yen (dok pribadi)"]

13937245041476684966
13937245041476684966
[/caption]

13937191351106141932
13937191351106141932

Jalan antara taman bunga dan perkebunan menuju area peternakan (dok pribadi)

[caption id="attachment_325464" align="aligncenter" width="300" caption="Terpesona epron motif sapi dipakai si mbak yang sedang melayani pegunjung beli soft cream dan susu, hasil dari perternakan (dok pribadi)"]

13937192331778794444
13937192331778794444
[/caption]

[caption id="attachment_325470" align="aligncenter" width="300" caption="Suasana taman, meriah banget (dok pribadi)"]

1393722993765941405
1393722993765941405
[/caption]

Di area antara hutan bambu dan taman Shidare ume ini kebetulan pada hari itu, ada konser musik tradisional Koto. Ada yang tidak biasa, kostum pemainnya tidak mengenakan Kimono, seperti lazimnya. Bagus juga sih, ada semacam perpaduan tradisional dan modern.

[caption id="attachment_325465" align="aligncenter" width="539" caption="Suasana Konser musik tradisonal Koto (dok pribadi)"]

13937193681464611541
13937193681464611541
[/caption]



Lengkap semuanya aku rasakan. Ada yang pergi dan ada yang kembali. Nggak sia-sia aku keluar sebentar dari jeratan si Lepi ini untuk mengintip dunia luar (sudah hampir 2 bulan aku tenggelam di dalamnya untuk menyelesaikan tugas akhir studi). Di sela-sela menikmati kebersamaan bersama keluarga dan teman, ada suatu perenungan yang dalam kurasa. Tuhan menciptakan semua yang cantik ini pasti ada maunya. Maunya Tuhan itu aku cari, dan aku cari,….dan aku menemukannya. Inilah perenungan itu.

Elegan banget cara si pohon memberikan kesempatan pada si daun pada awal musim gugur, untuk mengikhlas dirinya jauh dari rantingnya. jatuh berguguran. Aku suka itu. Aku yakin si pohon itu tahu betul, di situlah masa yang paling tepat bagi si daun untuk menempa pendewasaan dirinya. Terkadang aja kita tak menyadari, bahwa kita sedang menerima kesempatan diri yang langka dari Yang Kuasa. Dan terkadang membiarkan kesempatan untuk mengasah keikhlaskan itu lenyap begitu saja. Terima kasih bunga Plum...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun