Mohon tunggu...
Paras Tuti
Paras Tuti Mohon Tunggu... Guru - Cakrawala Dunia Indonesia-Jepang

Kosong itu penuh. Dan, penuh itu kosong

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Samurai di Balik Sakura

21 April 2014   18:40 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:23 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_332643" align="aligncenter" width="300" caption="Parade Pasukan Ieyasu, dengan latar belakang pohon sakura yang mekar sempurna (Dok. pribadi)"][/caption]

Puncak musim sakura, dua minggu sudah berlalu. Seolah-olah ada sesuatu yang tertinggal. Perasaan sedih tumpang tindih dengan perasaan yang diselubungi oleh sebuah harapan yang besar.

Betapa tidak, bayangkan, diperlukan lebih kurang 50 minggu untuk menikmati sakura dalam keadaan mekar sempurna. Sementara hanya waktu perlu 2 minggu saja, si sakura mempertontonkan kemolekan kelopaknya. Setelah mekar sempurna, dia harus mempertahankan bunganya dari tiupan angin nakal, hujan dan godaan alam lainnya agar bisa bertahan sekitar 2-3 minggu.

Tetapi sepertinya memang harus begitu, mengikuti aturan alam. Jika kelopaknya tidak luruh, maka tidak akan ada kesempatan bagi sesuatu yang akan bertumbuh. Karena daun-daun tak akan bertunas jika bunganya tidak gugur. Yah itulah pergerakan alam yang disediakan Yang Kuasa supaya kita petik maknanya untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Tepat pada puncak Sakura berbunga, sekitar awal April, kota Okazaki mengadakan perhelatan tahunan, bertajuk 家康行列 Ieyasu Gyouretsu, Parade Pasukan Ieyasu. Kota Okazaki terletak di propinsi Aichi, sebelah tenggara dari kota Nagoya. Kira-kira berjarak 45 km dari pusat kota Nagoya. Di Okazaki ada sebuah kastil yang sebetulnya kastil yang tidak seberapa besar, tetapi sangat terkenal, karena Tokugawa Ieyasu, sampai usia 18 tahun lahir di Okazaki. Apalagi lokasinya bersebelahan dengan pabrik miso, yang merupakan bumbu inti selain shoyu dalam masakan tradisional Jepang.

[caption id="attachment_332644" align="aligncenter" width="300" caption="Parade Tokugawa Ieyasu (dok. pribadi)"]

1398077703282491300
1398077703282491300
[/caption]

Tokugawa Ieyasu, adalah salah satu pahlawan seorang Panglima perang, juga dianggap sebagai samurai yang berjiwa besar dan berjasa pemersatu Jepang pada jaman Edo (1603-1868). Untuk memperingatinya jasanya, setiap awal april bertepatan dengan hari meninggalnya dan disesuaikan dengan puncak musim Sakura, pada tiap tahunnya diadakan Parade Pasukan Ieyasu.
Tahun ini diselenggarakan tanggal 6 April dan sudah berlangsung 55 tahun. Parade Pasukan Ieyasu ini mirip karnaval, mengelilingi kota, dan arak-arakan berakhir di pinggir sungai besar, bersebelahan persis dengan taman besar area kastil Okazaki.

Di mulai pukul 13:00 dari kuil Shinto 伊賀八幡宮Iga Hachimangu, menuju sungai 乙川Otsukawa, pukul 15:00. Di pinggir sungai itu didirikan podium dan panggung untuk pertunjukan drama pertempuran pasukan Ieyasu. Sekeliling kastil ada sungai besar, katanya, dulu untuk transpotasi pengangkut bahan-bahan pembangunan kastil dengan perahu.

Awalnya, arak-arakan itu hanya yang berhungan dengan Tokugawa Ieyasu. Tetapi, berubah dengan bertambahnya pengikut dan pertunjukan lain sebagai tanda partisipasi warga yang telah memperoleh spirit dari seorang samurai, panglima besar Tokugawa Ieyasu. Oleh karenanya selain parade juga ada pertunjukkan masal dari berbagai sekolah dan berbagai komunitas.

Sepertinya semua warga asli atau pun pendatang termasuk orang asing di Okazaki ini turut berpartisipasi. Bisa disebut seperti memperingati pahlawan besar sekaligus sebagai pesta rakyat. Karena stan-stan makanan juga banyak ragam dan jenis makanannya. Diadakan sampai pukul 7:30 malam. Sehingga pengunjung juga bisa mempunyai kesempatan menikmati sakura sepanjang sungai dengan light up yang berkesan romantis sekali.

Parade itu diawali dengan arak-arakan yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Misalnya kampanye dari kepolisian yang mengajak untuk merealisasikan "kecelakaan zero", terus kemudian para utusan dari kota dan negara sahabat. Kemudian juga ada dinas kebakaran dll. Yang ditunggu-tunggu oleh anak-anak adalah arak-arakan maskot dari berbagai kota tetangga. Melihat cara jalan lucu yang megal megol gitu, tidak salah semua menantikannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun