Tuhan
Jangan turuti permintaanku
Tuhan
Jangan ajari aku mengemis
Tuhan
Ajari aku mempertajam sinyal tuk temukan diriMu
Asah ketajamanku tuk terima sinyal dariMu
Yang Kau alirkan seluruh sudut dunia
Pun disetiap pori-pori kulit tubuhku
Tapi mengapa?
Tetap ada pengingkaran pada pandang mataku
Kala tatap mesin penunjuk waktu
Sementara aliran sinyal kuat nusuk bola mataku
Dan penundaan tetap berlangsung
Sampai detik jarum berjalan memutari rute yang sama
Sang waktu kehilangan detaknya
Aku kehilangan waktu bercengkerama denganMu
Tapi mengapa?
Tetap ada rasa bandel tak menjauh dari tust keyboard
Kala tangkap suara penyeru
Sementara aliran sinyal kuat menabuh gendang telinga
Dan pura-pura tuli tetap jadi pilihan
Sampai antrean adzan lain menyusul
Aku membiarkannya hilang tergerus ketulian
Tuhan tak bosan mengulurkan tanganNya
Tuhan, jangan turuti permintaanku
Kuliti semua pori-pori tubuhku
Bukakan mata hatiku
Terangi lorong hatiku
Tuk lebih tajam terima alunan sinyal terompetMu
Akaike 20140515 pagi membuncah emosi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H