Mohon tunggu...
Paras Tuti
Paras Tuti Mohon Tunggu... Guru - Cakrawala Dunia Indonesia-Jepang

Kosong itu penuh. Dan, penuh itu kosong

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pada Mawar

4 Juni 2014   15:29 Diperbarui: 20 Juni 2015   05:25 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada Mawar yang tidak pernah punya duri
Sejatinya bukan mawar biasa
Terselubungi nuansa harum alami
---
Cacat fisik hanya sebatas selaput mata

Pada mawar yang belum pernah punya duri
Lahir kelopak indah pada batang berkuncup
Menunggu tidak perlu berbatas
---
Kesabaran yang terbatas, tercipta atas egonya

Pada mawar yang tidak cukup punya duri
Tersadar masih diperlukan beberapa musim lagi
Masih harus terjaga untuk tetap sadar diri
---
Harapan teriring Logika berbanding searah dengan Harapan teriring Ketulusan

Pada mawar yang tidak layak punya duri
Sebenar-benarnya pemilik karakter penyebar palsu sebuah harapan
Lahan latihan untuk mencari pembenaran
---
Belajar tumbuhkan kesadaran pada hal-hal yang diyakini benar

Akaike 04062014//10:27//usaha pengusiran pada hati yang berawan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun