Pilkada Kota Bogor 2024 semakin mendekati puncaknya dengan pemungutan suara yang dijadwalkan pada 27 November. Kompetisi semakin ketat antara dua pasangan calon utama, Dedie A. Rachim - Jenal Mutaqin (paslon 3) dan Atang Trisnanto - Annida Allivia (paslon 2). Hasil survei terbaru memperlihatkan dinamika menarik yang dapat mengubah peta elektabilitas hingga hari pemilihan.
Bagaimana perjalanan elektabilitas kedua paslon ini? Apa prediksi hasil akhirnya? Mari kita bahas secara mendalam.
Analisis Pergerakan Elektabilitas
Dedie A. Rachim - Jenal Mutaqin
Elektabilitas Dedie-Jenal menunjukkan tren penurunan yang signifikan, dari 44,38% (September 2024) menjadi 30,70% (November 2024). Penurunan ini berkaitan erat dengan berbagai isu negatif, seperti dugaan kekerasan, poligami, dan korupsi, yang menciptakan persepsi kurang baik di kalangan pemilih.
Namun demikian, Dedie-Jenal masih memiliki basis pendukung loyal yang stabil di sekitar 30%. Tantangan terbesar mereka adalah menarik undecided voters yang kini cenderung berpaling ke paslon alternatif.
Atang Trisnanto - Annida Allivia
Atang-Annida mencatatkan lonjakan elektabilitas yang luar biasa, dari 4,5% (September 2024) menjadi 28,6% (November 2024). Peningkatan ini menunjukkan bahwa strategi kampanye mereka efektif dalam menarik perhatian swing voters dan undecided voters yang mulai menjauh dari Dedie-Jenal.
Momentum kenaikan ini menjadi modal besar bagi Atang-Annida untuk mengejar dan bahkan melampaui Dedie-Jenal, terutama jika konsistensi kampanye mereka terus terjaga dalam waktu yang sangat krusial ini.
Undecided Voters
Berdasarkan survei terkini, undecided voters diperkirakan berada di kisaran 10%-12%. Kelompok pemilih ini menjadi kunci penentu karena: