Mohon tunggu...
Paras Ayu Cahya
Paras Ayu Cahya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/ Unpad

Halo Saya Paras Ayu Mahasiswa Fapet Unpad angkatan 2019.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Konten Demi Eksistensi, Wujud Rendahnya Taraf Berpikir

24 Juni 2023   21:15 Diperbarui: 24 Juni 2023   21:26 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seorang perempuan berusia 21 tahun ditemukan tewas dalam keadaan gantung diri. Peristiwa ini terjadi bukan dikarenakan niat korban untuk bunuh diri, namun hanya semata-mata untuk membuat konten 'candaan bunuh diri'. Kejadian ini berlangsung ketika korban melakukan panggilan video dengan teman-temannya dan melakukan candaan untuk membuat konten gantung diri. Saat membuat konten tersebut kursi yang menjadi pijakan terpeleset, maka dengan seketika kepala korban terlilit pada kain sehingga menyebabkan korban meninggal ditempat.

Eksistensi diri menjadi sesuatu hal yang sangat dibanggakan bagi sebagian individu. Dengan  majunya teknologi, mudah sekali konten -- konten yang menarik minat masyarakat tersebar luas baik itu konten bermanfaat ataupun tidak. Banyak sekali oknum muda mudi pragmatis yang membuat konten pembodohan demi mendapat ketenaran yang hanya sekejap. Bahkan sampai -- sampai ada sebagian individu membuat konten dengan cara membahayakan diri sendiri maupun orang lain.

Tentu perilaku ini jauh sekali dari taraf berfikir yang cemerlang. Kejadian ini tidak terlepas dari pensuasanaan lingkungan yang hanya mementingkan kepuasan individu tanpa memikirkan dampak buruk apa yang akan diterimanya. Perilaku rendah muncul dari taraf berpikir yang rendah pula. Masyarakat saat ini dipengaruhi oleh cara pandang sekularisme atau pemisahan agama dari kehidupan, dengan menggunakan cara padang sekularisme masyarakat tidak memandang apakah perilakunya tersebut sesuai dengan perintah agama atau tidak. Ideologi sekularisme pasti akan berujung pada ideologi kapitalisme. Kapitalisme menjadikan keuntungan materi sebagai satu-satunya kebahagian manusia. Dengan begitu muncul konten-konten viral yang tidak bermanfaat seperti flexing, prank, konten ekstrim yang bahayakan diri sendiri bahkan orang lain.

Dengan Islam kaffah manusia akan dimuliakan serta memiliki pola pandang dan pola pikir islami. Ketika islam diterapkan secara keseluruhan lahirlah generasi-generasi emas muslim seperti contohnya Al-Khawarizmi seorang ahli matematika, astronomi, astrologi dan geografi, kemudian Ibnu Khaldun ahli di bidang sosial dan masih banyak cendekiawan muslim lainnya yang memberikan sumbangsih besar bagi peradaban saat ini. Syariat yang berasal dari langit akan diterapkan di bumi, maka akan terasa rahmat yang begitu berlimpah ruah. Manusia akan memanfaatkan potensinya dengan sebaik-baiknya untuk mendapatkan keridhaan Allah SWT, karena hakikatnya kehidupan hanyalah untuk beribadah. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun