Mohon tunggu...
Taufik Yoga Pratama
Taufik Yoga Pratama Mohon Tunggu... Relawan - Sharing and Connecting

Here I am, walking naked through the world - Mr. Big

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pecah Kongsi KIH

25 September 2015   15:13 Diperbarui: 25 September 2015   15:27 712
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Bung Paranoia (nick name saya sebelum diganti sepihak oleh YM Admin), ngapain bahas KIH? Mana seru..! Hari gini di K lagi rame PK=GT (?)..kok ngurusin KIH. Pekok..!” Kata teman khayalanku, yang hidup dalam angan-angan dan hanya muncul ketika aku sedang menerawang langit-langit, sambil ngedhen.

Jangan salah sangka dulu, aku tetap nonblok dalam hal KIH dan KMP. Toh aku juga tidak sedang ngomongin dua klub lawak itu. KIH yang aku maksud adalah KompasIaners Horeeeeeee..!! (ada tanda seru biar terkesan amat sangat)... idih, maksa banget singkatannya. *Sak karepku, lik*

Tul jaenak jaejatul jaedi..bahwa di K ini para punggawa KIH mulai nampak pecah kongsi. Polemik keaslian dan ke-otentik-an pribadi Pakdhe yang sudah di verifikasi Admin dan tentu saja 2 orang K’ers (Ifani dan Vita) makin hangat diperbincangkan. Siapa yang berbohong dan siapa yang dibohongi makin ngeri2 sedap untuk ditelisik lebih lanjut. Apa pasal mereka berbohong? Adakah udang dibalik batu bacan?

Perbedaan pendapat, saling sindir, sikut sana sikut sini (sampe bawa2 clurit dan ngata2ain korban pelecehan seksual) adalah indikasi nyata. Murid-murid setia tetap pada pakem dan dogmanya, sementara yang sedari dulu gelisah makin teryakinkan bahwa ada yang tidak beres dengan “mahaguru” mereka. Tak ayal gesekan antarmurid pun terjadi.

Namun ada juga yang berdiri di area abu2, mengamati dan memproses semua info sembari mengawasi perkembangan terbaru. Mereka ini belum mau “hijrah” karena alasan pertemanan dan pledoi BELUM TERBUKTI. *cih, klise...*

Saya jadi ingat kasus-kasus penculikan/pelecehan seksual yang bermula dari FB (fesbug). Sampai sebelum adanya insiden ini, saya berpikir dan yakin hal tsb hanya berlaku pada abege labil dengan tingkat paparan informasi terbatas dan dengan tingkat pendidikan yang kurang memadai. Tapi toh nyantanya dunia maya memang bisa memperdaya semua kalangan, hingga bos porperti dan istri pegawai imigrasi yang gak mirip mbak-mbak office tapi saya akui kinyis-kinyis dan matang manggis pun terseret pada pesona akun tanpa hidung itu.

Apapun, saya tekankan, apapun alasannya..sebagai orang yang tidak ada kepentingan, sangat tidak layak berfoto dengan pose bahagia dengan TAHANAN KORUPSI di luar lapas (kalau sama2 di dalam lapas, silakan aja foto cengengesan). Pikiran anda dimana sih?

 

“Yakinilah dengan teguh apa yang kita anggap benar, tapi jangan sekali-kali melakukan pembenaran atas nama keyakinan kita” – Paranoia.

Kawasan Sudirman, 25 September 2015

 

-TYP-

 

Catatan tambahan:

Kutip dari artikel klarifikasi Pakdhe Kartono,

“Kebetulan saat itu Saya sedang bersama klien saya terkait sidang gugatan di pengadilan Jakarta, maka sekalian Saja saya ajak klien saya sebelum dirinya kembali ke Bandung, untuk berkenalan dengan Ifani dan Vita Sinaga siapa tahu ada bisnis yang bisa mereka lakukan.”

 

heuheuheu

 

sumber gambar: http://lingkarannews.com/wp-content/uploads/2015/09/13295331681372847129_300x304.7619047619.jpg

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun