Mohon tunggu...
Paramita Sekar Tunggal
Paramita Sekar Tunggal Mohon Tunggu... Guru - Guru

Hobi musik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Metode Jigsaw dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

19 Januari 2023   12:00 Diperbarui: 19 Januari 2023   12:03 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan adanya implementasi kurikulum merdeka, guru dituntun lebih kreatif dalam menyampaikan materi pada pembelajaran. Bagaimana menjadikan siswa sebagai pusat belajar, menjadi tantangan tersendiri bagi guru untuk lebih berinovasi. Tidak terkecuali bagi guru SMK yang mengajar produktif atau kejuruan, tidak hanya dituntun mempunyai ketrampilan dalam mentransfer materi kepada siswa. Tetapi juga guru diwajibkan mempunyai kreatifitas dan inovasi, sehingga dapat memotivasi siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dengan riang, bahagia tanpa mengurangi substansi dari ilmu yang akan diberikan. Metode jigsaw bisa menjadi salah satu solusi, untuk membangkitkan motivasi siswa belajar terutama menstimulasi siswa untuk berfikir kritis, kreatif, berinovasi, dapat berkomunikasi dengan baik dan berkolaborasi.

Istarani (2014, hlm. 81) mengatakan bahwa metode pembelajaran jigsaw adalah metode pembelajaran yang dirancang untuk meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain. Metode jigsaw adalah teknik pembelajaran kooperatif di mana siswa, bukan guru, yang memiliki tanggung jawab lebih besar dalam melaksanakan pembelajaran. 

Tujuan dari jigsaw ini adalah mengembangkan kerja tim, ketrampilan belajar kooperatif, dan menguasai pengetahuan secara mendalam yang tidak mungkin diperoleh apabila mereka mencoba untuk mempelajari semua materi sendirian. Jigsaw Setiap siswa yang ada di “kelompok awal” mengkhususkan diri pada satu bagian dari sebuah unit pembelajaran. 

Para siswa kemudian bertemu dengan anggota kelompok lain yang ditugaskan untuk mengerjakan bagian yang lain, dan setelah menguasai materi lainnya ini mereka akan pulang ke kelompok awal mereka dan menginformasikan materi tersebut ke anggota lainnya. Semua siswa dalam “kelompok awal” telah membaca materi yang sama dan mereka bertemu serta mendiskusikannya untuk memastikan pemahaman. Mereka kemudian berpindah ke “kelompok jigsaw” – dimana anggotanya berasal dari kelompok lain yang telah membaca bagian tugas yang berbeda. 

Dalam kelompok-kelompok ini mereka berbagi pengetahuan dengan anggota kelompok lain dan mempelajari materi-materi yang baru. Setelah menguasai materi baru ini, semua siswa pulang ke “kelompok awal” dan setiap anggota berbagi pengetahuan yang baru mereka pelajari dalam kelompok “jigsaw.” Seperti dalam “jigsaw puzzle” (teka-teki potongan gambar), setiap potongan gambar – analogi dari setiap bagian pengetahuan – adalah penting untuk penyelesaian dan pemahaman utuh dari hasil akhir.

Tertarik untuk mengimplementasikan metode jigsaw dalam menghadapi tantang merdeka belajar? Silakan  mencoba... :-)

Penulis: Paramita Sekar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun