Mohon tunggu...
paramitadea
paramitadea Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Halo semua, saya deya salam kenal semua, aku disini masih kuliah semester awal disalah satu universitas di yogyakarta. Salam kenal.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hallyu di Indonesia

19 Juni 2023   22:09 Diperbarui: 19 Juni 2023   22:24 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hallyu atau yang dikenal dengan Korean Wave adalan tren di Korea yangtelah berkembang di seluruh dunia dalam waktu <=30 tahun ( namun paling terlihat pada tahun 2000-an ). 

Gelombang Korea, atau Hallyu yang terkenal, adalah (Topan & Febrina Ernungtyas, 2020) perubahan budaya yang didorong oleh teknologi. Hallyu menggunakan banyak jenis penelitian, salah satunya deskriptif dan mengambil pendekatan kualitatif. Informasi ayng dikumpulkan berasal dari sumber bacaan buku yang diteliti di internet. 

Hal-hal tersebut dapat dilihat dengan sangat jelas karena mereka telah mendominasi tidak hanya di Asia tetapi di seluruh dunia melalui penggunaan media social seperti Youtube, TikTok, dan Instagram. Hal ini menunjukkan bahwa Hallyu telah diterima sebagai budaya global. Dengan adanya Korean Wave ini Korea Selatan akan bergoyang di berbagai belahan dunia pada tahun 2021 karena Korean Wave. 

Perkembangan pesat Korean Wave disebabkan (M F Nurarifah Aulia, 2017) oleh banyaknya video music di Youtube, tren di TikTok, dll. alhasil, Korean Wave ini dengan cepat dikenal diseluruh belahan dunia, salah satunya adalah Indonesia. 

Dampak Korean Wave (Konsumtif et al., 2022)  terlihat jelas dengan adanua toko online yang menjual baju, foto artis Kpop, makanan khas Korea, dll. Karena perkembangan Korean Wave yang sangat cepat mengakibatkan banyak orang yang ingin mengikuti gayanya, yang membuat orang membeli dan menggunakan banyak produk dari seluruh dunia. 

Dengan perkembangan yang pesat juga menarik wisatawan untuk berkunjung ke Korea Selatan dan membeli produk-produk yang berhubungan dengan Korean Wave langsung di Korea Selatan. Hal ini sangat menguntungkan bagi negara korea karena dapat meningkatkan ekonomi Korea Selatan dengan sangat cepat. Itu sebabnya pemerintah Korea Selatan berusaha untuk menignkatkan perkembangan mengenai Korean Wave. Tetapi bagi masyarakat Indonesia memberikan dampak negative (Meidita, 2013) terutama untuk remaja, karena cara berpakaian, gaya rambut yang tidak sesuai dengan budaya Indonesia. 

Hal lain yang menyebabkan Korean Wave sangat cepat berkembang adalah karena adanya globalisasi. Namun pengaruh globalisasi  (Hendytami, 2022)tidak dapat dijadikan alasan untuk menghancurkan nilai-niali budaya bangsa Indonesia yang terkandung dalam sila-sila Pancasila. Jika bangsa Indonesia mampu menyaring budaya yang masuk dari luar, maka bangsa Indonesia akan memperkuat identitasnya sendiri.

Dari bacaan di atas saya kira Korean Wave atau yang sering disebut Hallyu adalah budaya Korea yang berkembang di salah satu negara tersebut, Indonesia, tetapi juga ada di banyak negara di mana Korean Ondo atau Hallyu dapat meningkatkan dan merangsang. ekonomi Ya, ya. Di Korea Selatan, budaya Korea sendiri dikenal oleh banyak orang, terutama anak muda. Namun, efek negatifnya ada di rumah, di mana budaya negara asing lebih akrab dan diinginkan daripada di rumah, dan dapat mempengaruh diri.

Daftar Pustaka

Hendytami, N. (2022). 205-218+Homogenisasi+Budaya+L. HOMOGENISASI BUDAYA DAN PENGARUH TEKNOLOGI, 7, 205--218.

Konsumtif, B., Generasi, P., Di, M., Sulaeman, J., Rizaldy, R. J., Rais, M. A., Subagio, A., & Pradnya, R. S. (2022). PENGARUH BUDAYA POPULER KOREA SELATAN TERHADAP. Dinamika Sosial Budaya, 24(2), 710--732. http://journals.usm.ac.id/index.php/jdsb

M F Nurarifah Aulia. (2017). D3-2017-370213-abstract. Pengaruh Hallyu (Korean Wave, 1--3.

Meidita, A. (2013). DAMPAK NEGATIF INDUSTRI HALLYU KE INDONESIA. EJournal Ilmu Hubungan Internasional, 1(4), 979--992. www.ridwanhidayat.com,

Topan, D. A., & Febrina Ernungtyas, N. (2020). PREFERENSI MENONTON DRAMA KOREA PADA REMAJA. Jurnal Pustaka Komunikasi, 3(1), 37--48. http://journal.moestopo.ac.id/index.php/pustakom

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun