Mohon tunggu...
Erika Kurnia
Erika Kurnia Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Gadis humanis.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Api Sang Hawa

9 Desember 2013   23:52 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:07 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku tak pernah merasa segalau ini

Perih yang terasa menggerogoti hati

Kepala yang mabuk asap fantasi

Ini liar...

Lengkungan di bibir serupa payung

Tiada guna menjadi pelindung

Air mata yang tak henti turun

Ini liar...

Berjalan sendiri tanpa Sang Adam

Membawa api yang tak kunjung padam

Begitulah derita hati Sang Hawa

Yang akan dibawa sepanjang masa

Bagaimana pria tidak takut?

Melihat wanita berkemelut

Adakah pria yang berani

Mendekati hati yang berapi?

Ini bukan salah Sang Api

Ini salahku, yang lupa diri

Membuat api menjadi ngeri

Membuat pria urung mendekati

Tiap kali kulihat sepasang cinta berkeliaran

Kudapatkan api dalam hati di persemayaman

Memendarkan warna merah yang menggelora

Sehingga siapa pun dapat merasakan hangatnya

Namun hatiku masih saja membiru

Meninggalkan perih abadi di kalbu

Memancarkan panas fantasi biru

Ini memang liar...

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun