Mohon tunggu...
Paramesthi Iswari
Paramesthi Iswari Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu Rumah Tangga

Ibu rumah tangga. Sedang belajar untuk kembali menulis.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Salah Kaprah Frozen Food dan Alasan Untuk Bersikap Kritis

6 Oktober 2024   11:45 Diperbarui: 6 Oktober 2024   14:48 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Frozen food, yeay or nay ? 

Demikian kira-kira meringkas perdebatan hangat tentang frozen food.  Sebagian orang beranggapan bahwa frozen food adalah solusi yang tepat dalam memenuhi kebutuhan makan di era modern yang menuntut gaya hidup serba praktis.  Sebagian lagi menolak frozen food karena dinilai banyak membawa mudharat bagi kesehatan.

Bila disimak dengan lebih cermat, sepertinya ada sesuatu yang tidak sinkron dalam perdebatan tersebut.  Apa yang dimaksud sebagai frozen food oleh satu pihak, belum tentu sama dengan yang ada dalam anggapan pihak lain.  

Pengertian tentang frozen food seolah berada di wilayah abu-abu, dan tampaknya situasi itu dimanfaatkan oleh pihak tertentu demi menangguk untung.

 

Frozen Food dan Sejarahnya

Frozen food.  Makanan yang dibekukan.  Sebenarnya tak ada yang salah dengan frozen food.  Tehnik membekukan makanan adalah salah satu metode yang digunakan untuk mengawetkan makanan agar tak mudah rusak dan dapat dinikmati dalam jangka waktu yang lebih lama.  Dalam metode tersebut, makanan disimpan dalam temperatur serendah mungkin untuk memperlambat aktivitas mikroorganisme, enzim dan oksigen yang dapat membusukkan makanan.

Metode  ini sudah banyak diterapkan sejak berabad-abad yang lalu oleh manusia yang tinggal di kawasan beriklim dingin.  Salah satu contohnya, masyarakat Cina memiliki tradisi mengawetkan makanan di ruang es bawah tanah sejak tahun 1000 sebelum masehi. 

Metode ini mulai diterapkan untuk keperluan komersial pada tahun 1920-an, ketika Charles Birdeye mempelopori penggunaan metode quick freezing (membekukan dengan cepat) sebagaimana banyak digunakan dalam industri makanan beku saat ini.  

Inovasi Birdeye tersebut diilhami oleh tradisi Suku Inuit dalam mengawetkan ikan hasil tangkapannya.  Suku Inuit yang tinggal di dekat kutub utara akan segera membekukan ikan sesaat setelah ditangkap sehingga dapat disimpan untuk menghadapi musim dingin yang panjang.  Birdeye memperhatikan bahwa rasa ikan tersebut tak banyak berubah walaupun baru dicairkan untuk dinikmati setelah beberapa bulan kemudian.  (bacaan referensi di sini)

Metode quick freezing digunakan oleh industri pangan modern saat ini untuk mengawetkan berbagai makanan seperti daging, buah dan sayur.  Berbagai studi menunjukkan bahwa bila dilakukan dengan benar maka metode ini cukup efektif untuk menjaga kandungan nutrisi makanan dalam jangka waktu cukup lama. 

Salah Kaprah Frozen Food

Metode quick freezing ini cukup ampuh untuk mengawetkan makanan -- apapun bentuknya, baik makanan utuh (whole food, real food) maupun makanan ultra olahan/ ultra processed food (selanjutnya dalam tulisan ini disebut sebagai UPF). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun