Mohon tunggu...
Paramesthi Iswari
Paramesthi Iswari Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu Rumah Tangga

Ibu rumah tangga. Sedang belajar untuk kembali menulis.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Menjelaskan tentang Kondisi Ekonomi Saat Ini Kepada Anak

5 Oktober 2024   09:09 Diperbarui: 5 Oktober 2024   09:25 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Resesi juga bisa terjadi akibat perekonomian yang tumbuh terlalu cepat (overheated economy). Dalam keadaan di mana ekonomi tumbuh dengan cepat, orang-orang memiliki daya beli yang besar.  Hal itu menciptakan permintaan besar terhadap barang dan jasa melebihi kemampuan produksi perusahaan.  Akibatnya, barang-barang menjadi langka di pasar dan harga-harga melambung tinggi. 

Orang-orang yang penghasilannya sedikit tidak lagi bisa membeli barang-barang kebutuhan hidupnya.  Maka terjadilah inflasi. Inflasi tak terkendali akan membuat mesin ekonomi kepanasan dan akhirnya terjadi resesi.

Orang tua dapat memberi contoh dengan barang-barang yang dikonsumsi setiap hari.  Misalnya minyak goreng.  Ketika semua orang ingin membeli minyak, maka toko-toko kehabisan minyak dan harganya menjadi naik.  Ketika harganya naik, uang yang dimiliki oleh masyarakat tidak lagi cukup untuk membelinya.

Ketika mesin ekonomi kepanasan, ia membutuhkan waktu untuk mendinginkan dan membuatnya kembali berfungsi dengan normal.  Hal itu seperti ketika seseorang berlari terlalu kencang maka ia akan kehabisan tenaga, kelelahan dan membutuhkan istirahat beberapa saat.

Bagaimana Bersiap Menghadapi Resesi

Jelaskan pada anak bahwa kita memang tidak bisa mengontrol situasi perekonomian dunia. Namun kita bisa mempersiapkan diri kita menjadi lebih tangguh sehingga tak terdampak terlalu banyak oleh resesi.  Seperti hujan badai yang tidak bisa kita cegah namun kita bisa mempersiapkan diri dengan membaca tanda-tanda dari mendung, mempersiapkan payung dan berteduh sehingga tak terlalu merugikan kita.

Dari sini, orang tua dapat menekankan tentang pentingnya sedia payung sebelum hujan.  Orang tua dapat memanfaatkan momen ini untuk mengajak dan meneguhkan kebiasaan-kebiasaan positif yang membangun ketangguhan ekonomi seperti: kebiasaan berhemat, menabung, gaya hidup sederhana, kewirausahaan dan menghindari hutang konsumtif (untuk anak remaja dan jelang dewasa), dll. 

Wasana Kata

Di tengah situasi ketidakpastian ekonomi saat ini sering membuat orang tua menjadi terlalu sibuk dalam pergulatannya sendiri khususnya dalam upaya mencukupkan kebutuhan keluarga.  Alih-alih menyikapi situasi ini secara negatif, orang tua dapat memanfaatkan momen ini untuk secara nyata mengajarkan kepada anak-anak tentang sikap dan ketangguhan dalam menghadapi krisis.  Sebuah skill yang akan sangat berharga bagi masa depan mereka.  

Menjelaskan tentang konsep ekonomi ke pada anak-anak memang bukan hal yang mudah.  Demikian pula mencari terminologi yang sederhana dan aplikatif sehingga mudah untuk dipahami oleh anak-anak.  

Upaya membangun ketangguhan anak di bidang finansial ini butuh transfer pengetahuan, namun yang jauh lebih penting (dan sulit) dari itu adalah membangun mentalitas, sikap dan karakter yang mampu untuk menunda kenikmatan (delay gratification) demi hasil yang lebih baik di masa depan. 

Melek keuangan saja tidak cukup.  Ketangguhan finansial di masa depan lebih membutuhkan karakter yang tekun dan bersedia bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian. 

Sharing sederhana ini tentunya masih mengandung banyak kelemahan.  Kompasianer jangan ragu untuk mengkoreksi atau sekedar memberikan tanggapannya untuk perbaikan di masa depan, ya.  Wasana kata, semoga sharing ini bermanfaat dan selamat berakhir pekan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun