Mohon tunggu...
Farahita Ann
Farahita Ann Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sosiologi - UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Lost in my own thoughts..

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Mengelola Konflik Dalam Tim: Refleksi Teori Lewis Coser

18 Desember 2024   10:13 Diperbarui: 18 Desember 2024   10:13 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa waktu yang lalu, saya ikut menjadi salah satu panitia sebuah acara UKM. Saya mendaftar sebagai panitia divisi humas, sebagai anggota panitia humas dalam sebuah acara UKM, saya dan tim sering kali menghadapi berbagai tantangan. Salah satu masalah besar yang saya alami adalah ketika koordinator humas kami tidak menjalankan tanggung jawabnya. Koordinator tersebut sering absen dalam rapat, tidak aktif dalam grup, dan tidak memberikan arahan yang jelas. Selain itu, ada satu anggota tim yang tidak aktif bahkan tidak ikut berpartisipasi dalam tugas-tugas humas. Akibatnya, dua anggota tim, termasuk saya, harus bekerja sama lebih erat untuk memastikan tugas-tugas humas tetap terlaksana dengan baik.

Untuk memahami situasi ini, saya merujuk pada Teori Konflik yang dikemukakan oleh Lewis Coser. Coser berpendapat bahwa konflik tidak selalu berdampak negatif, sebaliknya, konflik dapat berfungsi sebagai kekuatan yang positif dalam masyarakat. Ia menyatakan bahwa konflik dapat memperkuat hubungan antarindividu, mengidentifikasi isu-isu yang perlu diselesaikan, serta mendorong perubahan sosial. Dalam konteks tim humas kami, ketidakaktifan koordinator dan sebagian anggota menimbulkan konflik internal, tetapi situasi ini juga mendorong kami untuk bekerja sama lebih intensif dan menemukan solusi bagi permasalahan yang ada.

Lewis Coser, seorang sosiolog terkemuka, lahir pada tahun 1913 dan meninggal pada tahun 2003. Ia terkenal karena teorinya mengenai fungsi sosial dari konflik. Coser menyelesaikan pendidikannya di University of Chicago dan kemudian mengajar di berbagai universitas, termasuk Brandeis University dan State University of New York. Teori konfliknya berakar dari pemikiran Karl Marx, yang melihat masyarakat sebagai arena pertentangan antara kelompok-kelompok yang bersaing untuk meraih sumber daya. Namun, Coser memperluas perspektif ini dengan menyertakan pendekatan fungsionalisme, yang menekankan bahwa konflik dapat memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan dan adaptasi dalam masyarakat.

Teori konflik Coser muncul sebagai tanggapan terhadap pandangan fungsionalis tradisional, yang cenderung memandang masyarakat sebagai sistem yang harmonis dan stabil. Ia menegaskan bahwa konflik adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan sosial dan dapat membawa perubahan yang positif. Pemikir lain, seperti Ralf Dahrendorf, juga berkontribusi pada pengembangan teori ini dengan menonjolkan peran konflik dalam struktur sosial.

Dalam kasus ketidakaktifan koordinator dan anggota tim humas, munculnya konflik memaksa dua di antara kami untuk berkolaborasi lebih erat. Kami harus saling mendukung untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh koordinator dan anggota yang tidak berpartisipasi. Kontradiksi ini membantu kami mengidentifikasi kelemahan dalam struktur organisasi tim dan mencari cara-cara baru untuk bekerja sama. Melalui komunikasi yang lebih baik, kolaborasi, dan pembagian tanggung jawab yang adil, kami berhasil mengatasi tantangan ini dan memastikan kegiatan humas berjalan sukses hingga akhir acara.

Dengan mengacu pada teori konflik Lewis Coser, saya dapat melihat bahwa konflik dalam tim humas bukan hanya sekadar masalah yang harus dihindari, melainkan juga peluang untuk memperkuat dinamika kelompok dan meningkatkan efektivitas kerja sama. Refleksi ini memberikan wawasan berharga tentang cara menghadapi tantangan dalam organisasi dan menggali solusi yang bermanfaat.
 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun