KHUTBAH TENTANG COVID-19
Oleh Gusti Rian Saputra
KHUTBAH KE-1
Pendahuluan
. . .
: . . .
Alhamdulillah wa syukurillah. Bersyukur kita kepada Allah SWT. atas berkat dan rahmat yang Allah berikan, kita masih berkesempatan hadir dan merasakan betapa nikmatnya sidang jum'at pada siang hari ini. Shalawat beserta salam selalu kita sampaikan kepada baginda Agung, Nabi Muhammad SAW. atas perjuangan dan dedikasinya, pada hari ini kita dapat merasakan nikmatnya ber-Islam, ber-Iman dan ber-mua'malah sebagaimana kehendak sang pencipta, Allah SWT. Melalui perantara beliau pula kita dapat menjunjung dan menegakkan Islam sebagaimana Islam harus ditegakkan.
Hadirin sidang jama'ah jum'at yang Insya Allah diridhai oleh Allah SWT. Melalui kesempatan yang mulia ini, izinkan khotib berwasiat kepada jama'ah pada umumnya dan kepada diri khatib sendiri pada khususnya. Marilah kita sama-sama meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT. dengan sebenar-benarnya takwa. Sebagaimana sederhananya takwa yakni menunaikan segala perintah dan kewajiban dari Allah SWT. dan berupaya sebesar-besarnya untuk meninggalkan segala larangan-larangan-Nya.
Pembahasan
Hadirin sidang jama'ah jum'at yang Insya Allah diridhai oleh Allah SWT. Beberapa waktu terakhir, kita menyaksikan dan merasakan bersama bagaimana pandemi COVID-19 melanda negara Indonesia dan atau bahkan dunia. Virus tidak kasat mata ini menyerang tanpa pandang orang, tidak pandang jabatan dan tidak pula pandang keturunan tertentu. Melainkan siapa saja yang tidak taat pada aturan mainnya, maka virus ini seolah menyerang tanpa toleransi sedikit pun. Melalui virus ini, kita dapat maknai bahwa Allah SWT. benar-benar menunjukkan kuasanya. Seolah Allah SWT. ingin menyampaikan pesan kepada kita semua bahwa nikmat sehat yang sering kita lupakan merupakan nikmat yang besar dan tidak bisa dibayarkan. Melalui realitas ini pula, Allah SWT. seolah ingin sampaikan kepada kita semua bahwa sakit dan kematian bisa datang kapan saja, tanpa kita sadari, tanpa kita prediksi dan tanpa kita antisipasi. Maka, sudah sebijaknya kita tetap selalu menjaga kesahatan, baik kesehatan raga maupun jiwa sebagai bentuk rasa syukur dan pengingat kita kepada Allah SWT. Sebagaimana Allah SWT. berfirman dalam surah al-Baqarah ayat 152 yang berbunyi:
"Maka ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku."
Hadirin sidang jama'ah jum'at yang Insya Allah dirahmati oleh Allah SWT. Ada dua golongan umat dalam memandang pandemi COVID-19. Ada yang memandang bahwa pandemi ini merupakan musibah dan ada pula yang memandang pandemi ini sebagai ujian. Perbedaan yang paling mendasar dari keduanya adalah berkaitan dengan tingkat keimanan seseorang. Seseorang yang memiliki iman yang lemah akan menilai pandemi ini sebagai musibah dan bencana. Sedangkan orang yang beriman akan tegas menilai bahwa pandemi ini adalah ujian. Musibah datang pada orang yang melakukan perbuatan dosa dan kedzholiman. Sebaliknya, ujian datang pada orang yang beriman sebagai bentuk kasih sayang Tuhan kepada hambanya. Â