Mohon tunggu...
Parada White
Parada White Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Tetapi hati nurani kita selalu mengingatkan langkah kita yang kadang salah melangkah. Dengarkanlah !

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Dumbledore - The Last Gryffindor's Heir Wizard

19 Februari 2014   18:33 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:40 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malam itu sunyi dan senyap, tampak perkotaan london yang sepi mencekam hanya diterangi oleh bintang-bintang. Percival Dumbledore berlari di sepanjang jalanan Hysteria London, melewati gang kumuh yang pengap dan agak berbau. Wajahnya pucat dengan jubahnya yang berwarna coklat berkibaran oleh angin malam yang dapat menusuk kulit dan siap untuk membekukan darah.
Pikirannya sangat berkecamuk dan kacau dengan pergolakan batin yang sedang dialaminya. Tanpa benteng pertahanan, ia dapat terancam hanya sekali waktu, tak ada tongkat sihir yang tersampir di tangannya sama sekali, berita dari teman lamanya Tom Garvium Longobottom membuatnya sangat terhenyak.
Tahun 1844 adalah tahun penuh kegentingan di komunitasdunia sihir. Merlin si penyihir besar yang maha dahsyat telah menyatakan diri, akan pergi oleh panggilan takdirnya sendiri untuk selama-lamanya. Tak ada yang tahu apa maksud dari panggilan takdir Merlin, mengapa dia harus pergi?, itu bukanlah sebuah pertanyaan yang pantas ditanyakan padanya. Masalahnya adalah jika Merlin sudah berkata maka, tak ada lagi pertanyaan. Pengaruhnya yang amat besar di komunitas dunia sihir sungguh sangat melampaui batas seharusnya, akan banyak sekali hal yang dipertaruhkan apabila Merlin harus pergi di saat kegentingan sedang terjadi di masa tersebut, peperangan goblin, tersingkirnya elf (peri Rumah), perbudakan bangsa sihir non-wand, perebutan kekuasaan para raksasa,dan ketidakadilan bangsa manusia. Kepergian Merlin sama saja dengan kealpaan seorang pemimpin.
Malam takdir perginya Merlin sendiri, adalah di malam ketika kesunyian mencekam yang sangat tidak wajar, angin menderu dan perasaan menjadi sangat peka terhadap sekitar masing-masing. Orang yang kebetulan berurusan dengan malam yang magisituakan terhenyak berada di antaranya, yakni di malam yang sama ketika Percival Dumbledoresedang berlaridi gang yang kumuh dan pengap dengan wajah tegang yang sangat serius dan terburu-buru.
Percival Dumbledore berhenti berlari, melihat pemandangan langit yang aneh di sebelah utara arah jalan histerya. Tiba-tiba saja awan hitam tersebut saling berkumpul membentuk gulungan awan hitam yang saling memutar dengan sangat tidak wajar. Matanya menangkap sesosok manusia di atas awan tersebut, ia menggosok matanya dan menyakinkan diri atas penglihatannya, namun ia sangat tidak yakin dengan apa yang dilihatnya antara percaya dan tidak. Ia mulai berpikir mengenai orang gila macam apa yang akan mengeluarkan sihir penggerakan benda yang berpartikel rapuh itu, sungguh mustahil tak akan ada yang mampu melakukannya, dengan keadaan alam yang sangat tidak mendukung.
Zlappp!!! Matanya tiba-tiba seakan dipaksa berakomodasi sekuat-kuatnya, ia mengerahkan tenaga untuk melawan serangan sihir yang sangat besar itu, namun ia tidak dapat melawannya. Tiba-tiba saja matanya sudah tepat memandang wajah Merlin yang teramat menyeramkan, dengan wajah tuanya yang keriput, tulang wajah yang menonjol mengaitkan tulang rahangnya sangat jelas, dengan mata biru kehijauan menyala dan rambut panjang hingga selutut serta jenggot sedadanya yang seputih salju berkilauan oleh cahaya bulan, Percival terpekik melihat Merlin di sana, ia tidak serta merta lari dari sana, karena Merlin sendiri tersenyum lembut padanya tanpa tahu alasan yang sama sekali tidak jelas baginya, kemudian Merlin yang jubah ungunya berkibaran kini bagaikan raksasa di atas langit yang kemudian mengayunkan tongkatnya ke arah salah satu bintang di angkasa malam itu, dan menghembuskan sekuat tenaga hingga miniatur bintang itu seakan terbentuk di angkasa dan bergerak di atas tangannya yang besar berbonggol-bonggol menyeramkan. Kemudian dengan ayunan cahaya ungu tongkatnya yang anggun, menghantarkan miniatur bintang tersebut bagai bintang jatuh dari langit ke bumi pada seseorang terpilih!.
SementaraPercival yang termangut-mangut oleh sihir Merlin, tiba-tiba saja awan-awan yang dikendarai Merlin berubah bentuk menjadi semacam peri-peri mikroskopis yang membungkus Merlin hingga menyerupai bola besar dengan cahaya kelap-kelip sayap peri tersebut serta merta membawa Merlin terbang entah kemana, menjauh dari pandangan Dumbledore hingga matanya tak lagi melihat sesuatu hal yang ganjil di langit dan matanya tak lagi berakomodasi tak normal. MERLIN TELAH PERGI!!!, hatinya menjerit merana tak bisa menjelaskan jeritannya sendiri.
Hatinya tiba-tiba menjadi senang oleh aliran pesan baik yang terselubung oleh merlin, ia hampir saja bisa mendengarkan suara nyanyian dari dalam getaran tubuhnya, kalau saja ia tidak mengingat berita temannya Tom Longobottom. Kendra istrinya kemungkinan akan melahirkan anak sulung mereka di malam yang aneh itu. Ia tidak merasa risau lagi kalaupun anaknya yang sulung harus lahir di malam yang sama dengan desas-desus sebagai malam kepergian Merlin yang luar biasa membuat gelisah seluruh komunitas sihir. Entah mengapa ia merasa bahwa anaknya adalah istimewa ”ia sendiri telah mendapat pesan merlin” hatinya menjerit lagi.
Malam itu kendra, kelihatan sangat pucat dan lelah, proses persalinan itu sendiri cukup menguras tenaganya. Begitu sampai di pondoknya, Percival Berhambur ke istrinya dan menggendong anak sulungnya tersebut mencium kening istrinya tanpa berkata apapun. Kendra tersenyum bahagia oleh karenanya. Mata percival kini tertuju pada tanda bintang semu di bahu kanan bayi laki-lakinya tersebut, tanpa sadar ia mendapati tangannya berada di dalam saku jubahnya dan mendapati lempeng perunggu seperti bentuk bintang yang sama persis dengan tanda pada bahu kanan bayinya, hatinya kini bergejolak antara senang, bingung, heran yang diakhiri dengan saling pandang penuh arti dan penuh pertanyaan antara dirinya dengan Kendra.
Esok harinya, pagi di komunitas dunia sihir berubah menjadi hiruk-pikuk yang disebarkan oleh suatu hal yang tidak dapat dijelaskan seorang pun, tak terkecuali Percival Dumbledore sendiri. Hampir seluruh komunitas sihir, baik Dewan Konfederasi Sihir Dunia sampai pada perseorangan tak henti-hentinya membahas mengenai kepergian Merlin yang sudah tersiar oleh saksi-saksi yang mengaku melihat kepergian Merlin. Pengakuan para saksi menurut Percival sendiri adalah benar. Di jalanan london di le Phoenix, Percival membaca potongan berita di halaman Depan My Magic dan Daily Prophet dan memutuskan mengambil Daily Prophet dan langsung membaca berita untuk hari yang agak mendung itu.
PERGINYA PENYIHIR TERBESAR DI ABAD INI
MERLIN
London,
Sebagaimana keterangan para saksi berdasarkan kejadian di malam yang penuh dengan bintang yang berkonstelasi tidak lazim, Merlin sang penyihir besar, penasihat dari semua Dewan Konfederasi Sihir, Tetua Wizengamot, yang disebut-sebut adalah penyihir terbesar di abad ini telah pergi. Perginya penyihir terbesar ini telah menggegerkan dunia sihir, perkataan Sang legenda sungguh terjadi. Setelah semalam waktu yang ditenggarai sebagai waktu perginya Merlin. Berdasarkan keterangan para saksi yang oleh kesaksian dari masing-masing mereka dianggap masuk akal oleh komunitas sihir karena sifatnya yang restriktif dan terkait pada pernyataan Merlin ”sebelumnya”.
Seperti keterangan yangtelah reporter kami berhasil dapatkan, beberapa saksi seperti Dorta yang mengaku berada tidak jauh dari jalanan Hysteria dekat dengan tempat kejadian tersebut yang disebut-sebut sebagai lokasi kepergian Merlin. ”malam itu saya kebetulan baru pulang dari rumah sepupu saya dan mendapati diri saya di malam yang sungguh sepi dan mencekam, yang tak dapat saya jelaskan keadaannya secara detail, namun demikian saya mendapati tiba-tiba saja angin menderu dan awan hitam berkumpul sangat banyak di atas angkasa, kemudian secara refleks saya melepaskan mantra protego, namun benda itu tidak terpengaruh sama sekali dan saya tahu terdapat kekuatan sihir yang luar biasa sedang terjadi, dan apa yang saya lihat? sesosok orang, yakni seorang yang besar berkilauan dan saya teringat akan desas-desus takdir Merlin yang akhirnya membuat saya tahu itu pasti merlin, karena, kalau bukan Merlin Siapa lagi yang akan sanggup berada di atas sesuatu yang bahkan mustahil untuk dijamah?.
Teodora Emma Bagshot yang disebut-sebut sebagai teman dekat merlin, penulis sejarah-sejarah pertempuran elf, goblin dan para raksasa, ikut angkat bicara. ”Mungkin saja teman saya itu telah pergi, dan jangan tanya saya kenapa, segala sesuatu adalah rahasia bagi nya, namun tentu saja ia kelewat baik hati hingga pergi begitu saja tanpa pesan yang jelas bagi semua. Tadi pagi saat saya ke hutan gelap di daerah Hogsmeade tempat pondok gaibnya berada, saya bermaksud mengunjunginya dan yang saya dapatkan adalah ilalang-ilalang yang tidak berarti, Pondoknya menghilang. Itu artinya ia memang telah pergi.
Para dewan senat pagi subuh tadi, telah berkumpul membahas mengenai kepergian Merlin yang sungguh masih misterius ini. Dereova reporter kami menanyakan mengenai reaksi dewan senat sendiri akan kepergian Merlin.”lambat atau cepat jika Merlin memang sudah berkata, maka hal itu memang akan terjadi. Baik Dewan Senat, Wizengamot, konfederasi sihir internasional, dan pimpinan komunitas sihir sangat menyayangkan kepergian Merlin yang terbilang tanpa alasan. Tak ada yang tahu mengapa ia harus pergi. Sementara yang diketahui mengenai teka-teki kepergiannya adalah sebutan ”takdir Merlin” saja,”mengapa tak ada yang mengerti?, keadaan saat ini sungguh genting, kepergian Merlin sama saja dengan kepergian pemimpin sebab walau tidak pernah terpoklamirkan pada semua komunitas sihir secara tidak langsung komunitas sihir telah meletakkan keputusan-keputusan di tangannya, apalagi mengenai sihir kriminaldan isu azkaban”. Demikian Elfasfa Malfoy, dari dewan senat.
Sebagaimana rumor-rumor mengenai Merlin yang sangat minim diketahui oleh orang-orang, seperti kekuatan dahsyat Merlin yang menghantarkan Dementor menjadi pengawal azkaban, bagaimana kekuatannya mendekati bangsa centaurus yang dipimpin Margorian yang sangat menutup diri, kekuatan ramalannya, persatuan konfederasi dan masih banyak kiprahnya, yang secara pasti akan membentuk suatu bentuk kekacauan jika tidak secara cepat ditangani dengan tepat. Selain itu kegelisahan pun sudah mulai terasa di sudut-sudut kota inggris menyusul tersiarnya kepergian Merlin yang masih misterius, pesan dari Dewan Senat sendiri jelas mengarahkan agar tidak adanya sikap yang Hiperpanic.....
Percival Dumbledore tercenung sesaat setelah membaca berita Daily Prophet tersebut. Ia mulai berpikir betapa seriusnya dampak yang timbul atas kepergian Merlin ini. Ia segera bergegas untuk kembali secepatnya ke pondoknya, selain karena gerimis yang mulai turun ia pun merasa ada sesuatu yang menunggunya entah apa.
”Apa kau baik-baik saja sayang?”
tanya percival dengan penuh perhatian pada kendra.
”kau kelihatan pucat”.
”Semuanya baik-baik saja sayang ”
jawab Kendra tulus.
”tapi tidakkah kau menyadari dari malam kelahiran anak kita? ia berbeda.’’
”Ada...ada apa kendra? ”.
Tanya Percival terperangah.
“apa yang berbeda dengan anak kita, tidakkah ia baik-baik saja?”
Katanya melanjutkan.
”Aku menerima sebuah surat aneh, entah dari siapa. Namun ia mengaku sebagai Merlin, aku tentu saja tidak percaya begitu saja, tetapi kekuatan kata-katanya sungguh mempengaruhiku, lagi pula entah mengapa aku sulit untuk mengenyahkannya dari pikiranku”.
Percival kemudian mengulurkan tangannya untuk melihat surat itu. Ia membuka surat itu dengan mengucapkan mantra pelepas pesan gelap, namun tidak ada respon dari surat itu, artinya surat itu memang bebas dari pengaruh sihir hitam.
”Aku sudah melakukannya Percival”
kata Kendra .
”Hal itulah yang justru membuatku bingung lagi pula ia menyinggung tentang penglihatanmu di malam yang disebut-sebut sebagai malam kepergian Merlin”.
”penglihatanku?’’,
”ya penglihatanmu”. Jawab Kendra segera
Mendengarnya Dumbledore pun segera memulai membaca surat itu.
Dear Kendra,
Sahabatku tersayang, Kendra.
Aku sangat meminta maaf atas kelancanganku melaksanakan sihir penandaan pada bahu kanan bayimu yang luar biasa istimewa itu. Yakinlah bukan aku yang membuat takdirku tetapi diputuskan tepatnya karena kelahiran bayimu. Sungguh konstelasi yang ajaib terjadi antar bintang yang aneh terbentuk saat kelahirannya. Kuharap ia akan bertumbuh menjadi anak yang berbudi baik. Dan ya, ramalanku berkata demikian. Tak salah pula rasanya menyebutmu dan Percival sebagai sahabatku, mengingat kalian telah teristimewa tercatat oleh karenanya.
Masa depan adalah sesuatu yang luar biasa rumit dan membingungkan, namun ramalanku mengatakan bahwa anak ini sungguh akan hidup bernama besar, konflik berdarah bagi dirinya sendiri dan perjalanan hidupnya yang sungguh berwarna. Hasil ramalanku dengan sahabat Centaurusku, kalaupun boleh kukatakan sebagai sahabatku mengingat penolakan mereka terhadap diriku pertama sekali disaat mendapati diriku berada di antara mereka. Namun aku seorang ligimens yang cukup handal hingga mampu membaca pikiran mereka yang sangat kuat itu. Perpaduan kesejajaran Merkurius dan pluto yang meregang cahaya pada titik yang tidak wajar menunjukkan polemik baru yang akan berkepanjangan, terlalu banyak si pengacau, namun berdiri pulalah seorang bijak. Kesimpulanku mengatakan bahwa, anak ini adalah di antaranya. Aku telah menandainya melampaui apa yang tidak kutahu maknanya, tidak bisa kujelaskan mengapa?, tetapi berpeganglah karenanya.
Takdirku sendiri bukan pula diantara keduanya. Tetapi pergi oleh takdirku sendiri, aku juga tidak boleh tidak memberitahukan pada suamimu, bahwa ia memang benar-benar telah melihatku di malam gaib itu, karena takdir memanggil Orangtua ini.
Kuharap kau mengerti.
Salam hangat,
Merlin
”Aku sangat heran Kendra, apakah surat ini benar-benar dari Merlin ? ”.
Tanyanya dengan serius, Percival berpikir sambil mengetuk-ngetuk pelipis kanannya dengan telunjuknya.
”Entahlah sayang, aku sama sekali belum mengerti dengan apa yang sedang terjadi semuanya menjadi sangat membingungkan bagiku, caranya berbicara amatlah menyakinkan, namun bagaimana kita bisa memastikan bahwa ini memang Merlin?” .
Jawabnyadengan lirih.
”Tapi ini sungguh aneh sayang, apa yang dikatakan dalam surat mengenai penglihatanku di malam saat Merlin disebut-sebut pergi adalah benar adanya, aku benar-benar melihat wajahnya dengan amat jelas”.......
”Itu artinya,surat ini memang surat dari merlin”,
kata Kendra mengakhiri dengan sangat yakin.
xxxx
”Dumbledore ceritakan padaku apa yang terjadi di malam perginya Merlin?”.
Tom Garvium setengah berlari menghampiri Percival yang sedang berkebun labunya.
”Apa maksudmu, apa yang terjadi?”,
Tanya percival dengan heran.
”Baca ini Dumbledore kau sama sekali tidak tahu apa-apa”
Ia setengah memaksa karena tidak sabar ingin mendengarkan penjelasan langsung dari Percival, ia menyodorkan guntingan berita Daily Prophet ke tangan Dumbledore. Dumbledore pun mulai membaca:
Cassandra Trelawney Sang Penglihat
”Penandaan Merlin”
Cassandra Trelawney sang Penglihat keturunan Milliva Trelawney Penembus masa depan, disebut-sebut mengalami trans yang hebat di bawah alam sadarnyayang membuatnya harus beristirahat di rumahnya hingga berhari-hari,disebut-sebut berkenaan dengan kepergian merlin .
Sebagaimana sepupunya yang sedang bersama dengan Cassandra yang sudah tua renta, Andravera melihat kejadian di saat Cassandra mengalami Trans yang hebat dan menjadi narasumber bagi berita ini.
”di saat kami sedang bersantai di sore hari sambil menikmati teh, tiba-tiba saya melihat raut wajah Trelawney yang tiba-tiba berubah sangat tidak normal. Suaranya menjadi sangat serak mengerikan membangunkan bulu roma, jari-jarinya saling mengatup membentuk, bagaikan gumpalan karet yang saling tertarik satu-sama lain, ia mulai berbicara tidak pada siapa-siapa tetapi lebih seperti pada dirinya sendiri.Ia berkata-kata mengenai Penandaan Merlin, yang menyebut-nyebut keterkaitan antara keturunan dari cicit langsung sang penahluk padang luas, Godric Griffindor yang legendaris.....
”Ini memang terjadi Tom, anakku...” katanya mulai menceritakan, Tom menangkap maksudnya dan menyela,
”jadi benarkah Dumbledore anakmu telah ditandai ?”.
Tanya Longobottom terperangah
”Ya benar, bahunya kini ditandai dengan bentuk bintang yang mana aku yakinitu pastilah hasil karya Merlin yang misterius, aku melihat sendiri bagaimana kepergian Merlin, semua kesaksian Daily Prophet tempoh lalu hampir seluruhnya adalah benar. Tidak dapat kusangkal bahwa itu memang karya seorang Merlin.”katanya dengan nada serius.
”Benarkah Percival?,”
Tanyanya dengan mencondongkan kepalanya tanpa menunggu jawabannya.
”Adalah baik bagimu untuk menerimanya sepenuh hatimu, apalagi hal-hal seperti ini adalah amat jarang terjadimengingat kedudukan seorang seperti seorang Merlin. Aku tidak dapat mengira-ngira apakah ini berakibat baik atau buruk bagi anak ini, tetapi berbagai kalangan sihir kini mulai memprediksikan siapa yang dimaksud oleh Cassandra dalam ramalannya. Dan belum ada yang tahu bahwa yang dimaksud adalah anakmu, kecuali aku, kau, dan istrimu tentu saja, dan aku tidak yakin bahwa baik untuk memberitahukannya pada seluruh komunitas sihir”
”Kau benar Tom, lagipula ini masih menjadi misteri bagiku semoga anak ini menjadi seseorang yang sesuai dengan hatinya.”
kata Percival dengan serius .
”Tetapi, apapun yang engkau perkirakan adalah persis seperti yang aku pikirkan. Engkau harus tahu Tom bahwa malam kepergian Merlin adalah aku yang menyaksikan persis apa sebenarnya yang terjadi, namun aku sendiri pun tidak mengerti mengapa harus aku.....”.
Percival diam sejenak, kemudian ia melanjutkan.
”Malam itu, setelah engkau memberitahukan perihal Kendra yang akan segera melahirkan, itulah malam tepatnya Merlin yang misterius pergi. Aku langsung menatap wajahnya di atas awan sebagaimana yang dideskripsikan pada koran berita lalu dan ia juga memberikan pesan pada saya di malam itu dengan mengijinkan saya untuk melihatnya jelas sekali. Selain itu, walau sebenarnyaaku dan Kendra tidak yakin, namun kami menerima sebuah surat semacam pesan yang mengakklamasikan penandaan Merlin, dan semuanya adalah Misteri”
kata Percival serius memandangi labunya,
”Tetapi aku yakin ini menghantarkan anak ini pada warna yang sesungguhnya.” ucap Percival mengakhiri pembicaraan itu, dengan ia sendiri tidak begitu mengerti dengan apa yang dibicarakannya.
Lanjutannya bisa dilihat di
http://dumbledorebook.blogspot.com



Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun